PEGERTIAN SILENT HEAT (SH)
Birahi tenang didefinisikan sebagai suatu keadaan pada induk ternak yang tidak menunjukkan gejala birahi secara klinis. Tetapi di ovariumnya terjadi ovulasi. Pada pemeriksaan melalui vagina dengan memakai spekulum atau vaginoskop akan terlihat adanya hiperaemia pada permukaan mukosa vagina, relaksasi dinding servik dan adanya sedikit lendir birahi pada vagina.
Pada kasus silent heat (SH) tsb proses ovulasi berjalan normal dan bersifat subur. Dalam populasi ternak, SH sering dijumpai pada ternak yang masih dara. Juga banyak terjadi pada ternak betina yang mendapat ransum di bawah kebutuhannya yang normal atau induk yang sedang menyusui anaknya atau induk yang diperah lebih dari 2 (dua) kali dalam sehari. Yang paling sering dijumpai, yaitu pada birahi pertama setelah melahirkan (post partum).
Sangat rendahnya kadar progesteron dalam darah pada saat ovulasi pertama setelah melahirkan karena tidak adanya korpus luteum pada siklus birahi sebelumnya menyebabkan terjadi SH. Hormon FSH pada keadaan ini mampu menumbuhkan folikel di ovarium sehingga terjadi ovulasi, tetapi tidak cukup mampu mendorong sintesa hormon estrogen oleh sel granulosa dari folikel de Graaf sehingga tidak muncul gejala birahi.
Penanganan SH
Untuk mendiagnosa adanya SH pada ternak sapi, dapat dilakukan dengan pemakaian pejantan pengusik yang mempunyai libido tinggi tetapi telah divasektomi agar tidak dapat membuntingi. IB bisa dilakukan pada betina SH karena ia akan menolak untuk kawin secara alami.
Cara lain untuk mendeteksi adanya SH pada sapi khususnya sapi perah adalah dengan meraba ovarium melalui rektal. Sapi yang menderita SH, pada permukaan ovariumnya akan terasa adanya folokel de Graaf atau adanya legokan (cekungan) di ovarium yang menandakan baru saja terjadi ovulasi. Pada uterusnya terasa tegang dan berkontraksi.
Sapi yang sudah didiagnosa SH, bila disuntik estradiol dengan dosis rendah akan disusul dengan munculnya birahi klinis dalam waktu singkat.
0 komentar: