info terkini

loading...

Cara menjadi orang sukses



Anda buruh dan korban PHK? Gunakan kesempatan untuk pindah haluan.


Pada hari buruh, 01 Mei 2020, oleh Covid-19 tidak boleh demo-demo. Semoga tahun ini tahun terakhir kalian jadi buruh dan tahun depan sudah jadi juragan. Sudah tidak perlu demo-demo buruh lagi. Tapi demo produk kalian sendiri. Demo buruh rawan ditunggangi kepentingan politik, baik oleh penguasa mau pun oleh oposisi.


Kata P. Bob Sadino, "Setinggi apa pun pangkat dan jabatan Anda, Anda adalah seorang karyawan alias buruh. Sebaliknya, sekecil apa pun usaha Anda, Anda adalah juragannya". Jadi buruh jangan lama-lama, maksimum 5 tahun saja. 


Bila kelamaan jadi buruh, bisa KECANDUAN GAJI. Hidupnya sangat tergantung kepada gaji. Hidup dari gaji ke gaji, tiap bulan. Bertahun-tahun. Puluhan tahun. Bahkan bisa seumur hidup. Tanpa gaji, jadi "sakauw". Kelojotan (Jawa : kejet-kejet). Padahal yang sesungguhnya, hidup kita bukan dari gaji, tapi dari REJEKI.


Alasan klasik yang selalu dikeluhkan orang yang mau memulai usaha adalah MODAL alias UANG. Padahal modal utama memulai usaha atau bisnis adalah KEBERANIAN.


Masalah modal uang bisa diatasi dengan cara :

1. Menabung, berapa pun pendapatan Anda saat ini, wajib hukumnya untuk menabung, setidaknya 20%;


2. Jual barang-barang yang sudah jelas-jelas tidak Anda gunakan (dirombengkan). Uangnya ditabung;


3. Hidup sederhana, bila perlu sampai batas minimalis supaya "tidak besar pasak daripada tiang". Ini soal merubah kebiasaan. Penuhi kebutuhan hidup, bukan gaya hidup;


4. Dapat warisan, bila ada;


5. Jangan sekali-kali memulai usaha dengan modal hasil hutang. Resiko bangkrut sangat tinggi. Tetapi bila usaha Anda sudah berjalan dan sudah mampu mencetak laba, hutang bisa saja dilakukan dengan tujuan untuk pengembangan, boleh;


6. Untuk memulai usaha, bisa pakai pendekatan yang disampaikan oleh Bapak Purdi E. Chandra, pendiri dan pemilik Primagama, yaitu :

6.1. BODOL = Berani Optimis Duwit Orang Lain;


6.2. BOTOL = Berani Optimis Tenaga Orang Lain.


Kemudian, Mukidi menyarankan, bekali pengetahuan Anda dan praktekkan ilmu wirausaha :

"5 SEHAT, 6 SEMPURNA".


Karena semua pelaku usaha pasti akan menghadapi 5 hal tsb, disadari atau pun tidak disadari :

1. PURCHASE

Belajar lah melakukan pengadaan barang yang efektif dan efisien. Karena laba usaha dimulai sejak pengadaan atau belanja barang dan atau jasa;


2. PRODUCTION

Bila berproduksi barang dan atau jasa, berproduksilah setinggi-tingginya (high performance) dengan biaya seefisien mungkin (low cost);


3. MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (MIS).

Sederhananya : "Tulis apa yang Anda kerjakan. Kerjakan apa yang Anda tulis", menurut Manajemen ISO. Maka, catat atau bukukan semua kegiatan kredit, debet dan saldo dengan tertib. Kalau tidak mau dan tidak mampu membukukan dengan tertib, tidak usah usaha karena cepat atau lambat akan bangkrut;


4. MARKETING

Mau tidak mau seorang pengusaha atau wira usahawan harus bisa memasarkan produknya, bukan sekedar menjual;


5. COMMUNICATION

Titik beratnya adalah pada komunikasi Humas (hubungan masyarakat) atau public relation, selain komunikasi di internal;


Bila jurus nomor 1-5 dijalankan dengan baik dan benar, maka perusahaan Anda akan sehat, GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG).


6.SEMPURNA

Sempurnanya, pengusaha mutlak harus dan wajib bisa mencetak LABA. Karena laba adalah nyawanya perusahaan. Tanpa laba, perusahaan Anda akan mati alias "gulung tikar", kecuali Anda penjual tikar. Kerjanya beber dan gulung tikar.


Menurut survey Cak Lonthong membuktikan bahwa, suatu negara akan sejahtera dan makmur rakyatnya bila jumlah pengusahanya bisa mencapai minimum 4%. Maaf, bukan dihitung jumlah orang pinternya karena orang pinter itu kerjanya jadi karyawan. Pengusaha lah yang mengatur orang pinter.


Semoga banyak kaum buruh yang MOVE ON, tahun depan Anda sudah tidak perlu ikut demo buruh, tapi DEMO PRODUK.


"Cintai lah Ploduk-ploduk Indonesia", kata Alim Markus, ijasahnya apa kita tidak tahu. Yang saya tahu beliau pernah dapat penghargaan "Doktor Honoris Causa" dari suatu Universitas.


"Kesempatan tidak selalu membuat hidup kita lebih baik, tapi perubahan diri kita lah yang mungkin mengubah segalanya. Jangan berharap bantuan dan pertolongan dari orang lain, apalagi campur tangan pemerintah. Anda akan mampu menolong diri sendiri bila mau berusaha dan berdoa".


"Mikir", kata Cak Lontong.


Itu cerita ku. Mana cerita mu?


Sumber:

 https://m.facebook.com/groups/147122202439571?view=permalink&id=967351290416654


0 komentar:

INFO

loading...