info terkini

loading...

Teknik Menanam Cabe Hidroponik


Anda bisa menanam sendiri cabe anda di rumah dengan melakukan cara menanam cabe hidroponik dengan media air.
Cara ini terbilang sangat praktis dan hemat disbanding jika anda melakukan cara menanam cabe seperti biasanya. Dan bagi anda yang tertarik berbeda dengan Cara Menanam Ubi Cilembu di Perkarangan Rumah, berikut kami sampaikan penjelasannya.
  1. Benih Cabe Hidroponik
Langkah pertama yang harus anda lakukan dalam cara menanam cabe hidroponik dengan media air yaitu memilih benih. Untuk pemilihan benih cabe sendiri sangat mudah dan praktis. Berikut sedikit penjelasannya :


    • Untuk mulai menanam cabe hidroponik, tentunya anda harus mengetahui jenis varietas cabe yang ingin anda tanam.
    • Ada 2 jenis varietas cabe yaitu cabe lokal dan cabe hibrida, untuk jenis cabe hibrida anda bisa menemukannya di toko benih ataupun pertanian.
    • Adapun saran lebih praktis dan mudah jika anda memilih cabe lokal untuk ditanam, hal ini karena benih cabe lokal mudah ditemui dan harganya juga terbilang lebih murah.
    • Tidak hanya harganya saja tetapi jenis cabe lokal juga sangat mudah untuk beradaptasi sehingga sangat mudah juga untuk ditanam.
    • Pilihlah benih yang berkualitas dan layak tanam, anda bisa mengetahui kualitas dan kelayakan tanam dari review ataupun bertanya langsung kepada penjualnya.

    1. Penyemaian Benih Cabe Hidroponik
    Langkah selanjutnya dalam cara menanam cabe hidroponik dengan media air yaitu menyemai benih cabe. Untuk menyemai cabe ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan berbeda dengan Cara Menanam Ubi Ungul, mulai dari persiapan hingga perawatannya agar tumbuh menjadi bibit unggul. Berikut merupakan sedikit penjelasannya :

    • Pertama anda harus menyediakan media semai seperti tanah, cocopeat, sekam, , alat spray untuk menyiram dan media semai seperti tray ataupun polybag.
    • Lalu sediakan mangkuk berukuran kecil berisi air hangat dan masukkan benih ke dalamnya hingga suhu air berubah dingin.
    • Setelah itu buat media tanam, caranya campur terlebih dahulu tanah, cocopeat dan arang sekam dengan perbandingan 1: 1: 1.
    • Masukkan tanah campuran ke dalam polybag atau tray dan taburkan benih secara merata, lalu tutup dengan tanah secara tipis.
    • Letakkan pada lokasi dengan pencahayaan sedikit agar benih cepat tumbuh, atau anda bisa menutupnya dengan kain berwarna gelap tipis.
    • Lakukan juga perawatan dengan menyiram benih saat tanah mulai mengering, ini bertujuan untuk menjaga kelembaban tanah.
    • Benih akan berubah menjadi bibit siap tanam pada 5 hingga 7 hari setelah semai.
    1. Media Tanam Bibit Cabe Hidroponik
    Selagi anda menunggu pertumbuhan bibit, anda bisa mulai membuat media tanam. Dalam cara menanam cabe hidroponik dengan media air, anda perlu menyiapkan beberapa alat dan bahan yang sangat mudah untuk dijumpai. Dan berikut penjelasan singkatnya :
    • Anda bisa membuat media tanam yang praktis dan mudah dengan menggunakan botol plastik bekas ataupun pipa sebagai medianya.
    • Setelah itu campurkan cocopeat dan sekam dengan perbandingan 1: 1 dan letakkan pada media tanam.
    • Akan lebih praktis jika anda membeli media hodroponik air secara online, ini tidak memerlukan banyak waktu tentunya.
    • Beri juga media serap berupa kain flannel ataupun sumbu, akan lebih baik jikaanda menggunakan kain flannel karena lebih memiliki daya serap tinggi sehingga nutrisi pada cabe akan lebih mudah terpenuhi.
    • Setelah media tanam jadi, lakukan proses pemindahan secara hati- hati, biasanya bibit siap ditanam setelah melewati usia 25 hingga 30 hari.
    • Ambil bibit perlahan dengan cara menyiramkan air terlebih dahulu pada media semai agar bibit mudah diambil.
    • Setelah anda melakukan proses pemindahan, biarkan media tanam pada tempat yang teduh selama 7 hari agar beradaptasi terlebih dahulu, setelah itu anda bisa memindahkannya pada lokasi dengan pencahayaan cukup.

    0 komentar:

    Kenapa pada musim penghujan yang berkepanjangan, produksi telur cenderung menurun. Padahal ayam telah diberi tambahan vitamin?



    Diantara sekian ribu ekor ayam petelur, ada beberapa ekor yang telurnya seperti kelereng. Kenapa demikian? Apakah karena serangan penyakit? Apa penyebabnya? Dan bagaimana cara penyembuhannya?
    Apakah Medion memproduksi obat kurap, bengkak dan gatalan untuk kambing dan kelinci?

    Jawab :
    Saat musim penghujan, kondisi lingkungan kandang cenderung lembab dengan suhu udara yang dingin. Kondisi ini bukan kondisi yang nyaman buat ayam petelur sehingga berpengaruh pada produksi telur (produksi telur menurun, red). Selain itu, kondisi musim penghujan juga ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bibit penyakit. Virus avian influenza (AI), Newcastle disease (ND), infectious bronchitis (IB) maupun egg drop syndrome (EDS) merupakan contoh beberapa bibit penyakit penurun produksi telur yang berkembang lebih cepat saat musim penghujan.
    Pada kondisi ini, pemberian vitamin akan membantu menjaga stamina tubuh ayam petelur tetap optimal. Hanya saja masih perlu didukung penerapan tata laksana pemeliharaan yang baik, diantaranya :
    • Perhatikan aliran angin
    Saat musim hujan seringkali angin bertiup dengan kencang. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi stamina tubuh ayam. Oleh karena itu, atur sistem buka tutup tirai kandang. Pada kandang ayam petelur masa produksi (baterai), jika diperlukan bisa ditambahkan tirai kandang. Selain itu, percikan air hujan jangan sampai mengenai tubuh ayam. Evaluasi kembali jarak genting terluar sehingga percikan air hujan tidak mengenai tubuh ayam
    • Cek kualitas dan kuantitas ransum yang diberikan
    Kelembaban udara yang tinggi, akan memicu tumbuhnya jamur yang mencemari ransum. Jamur tersebut mampu menghasilkan racun yang jika dikonsumsi ayam akan menurunkan produksi telur. Oleh karena itu pastikan ransum yang diberikan tidak tercemar oleh jamur.
    • Lakukan desinfeksi kandang secara rutin
    Semprot kandang dengan desinfektan (Antisep, Neo Antisep atau Medisep) secara rutin, misalnya 1 minggu sekali untuk menurunkan tantangan bibit penyakit yang ada di dalam kandang. Selain itu, penambahan Antisep, Neo Antisep atau Medisep ke dalam air minum juga bisa menurunkan resiko penularan penyakit melalui air minum.
    • Penambahan feed supplement
    Penambahan suplemen dengan kandungan vitamin dan elektrolit akan membantu menjaga stamina tubuh ayam petelur tetap optimal. Feed supplement yang bisa diberikan antara lain Vita Stress, Vita Strong atau Fortevit. Pemberian vitamin ini harus didukung penerapan 3 point sebelumnya, yaitu tata laksana yang baik dan biosecurity secara ketat.

    Saat musim penghujan, pelaksanaan kontrol terhadap kondisi kesehatan ayam harus dilakukan lebih ketat. Jika diperlukan bisa dilakukan pengambilan sampel darah untuk melihat titer antibodi tubuh ayam. Selain itu, perlu lebih waspada terhadap penyakit yang bisa kambuh saat musim hujan, seperti korisa maupun CRD.

    Telur yang berukuran kecil bisa merupakan kondisi yang normal jika terjadi pada awal produksi telur dan keadaan ini akan cepat berlalu. Namun jika telur berukuran kecil ini ditemukan dalam waktu yang relatif lama, maka ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya, diantaranya :
    • Serangan penyakit EDS
    Ayam yang terserang EDS tidak menujukkan gejala klinis yang jelas, kecuali penurunan produksi telur yang sangat drastis disertai penurunan kualitas telur. Ukuran telur menjadi lebih kecil, warna lebih pucat, lembek atau kasar. Saat dibedah bangkai akan ditemukan beberapa kelainan, seperti limpa sedikit membesar dan uterus (oviduk) menjadi kendur dan terdapat oedema pada jaringan subserosanya. Selain itu, terdapat pengecilan ringan pada calon kuning telur. Pada periode berikutnya perlu dievaluasi program vaksinasi EDS-nya.
    • Berat badan lebih kecil dari standar
    Ayam dengan berat badan kurang dari standar akan menghasilkan telur yang berukuran kecil. Hal ini akan berlangsung dalam waktu yang lama dan relatif sulit diatasi. Oleh karena itu, pertumbuhan berat badan ayam petelur perlu dikontrol secara rutin, terlebih lagi saat umur < 12 minggu saat fase pertumbuhan kerangka tubuh mencapai optimal dan tidak bisa berkembang lagi. Ukuran kerangka tubuh yang kecil akan menyebabkan ukuran telur lebih kecil.
    • Atur pencahayaan
    Jangan menambah cahaya saat ayam dalam masa perkembangan (grower). Jika cahaya kita tambah, maka ayam akan menjadi lebih cepat bertelur (dewasa kelamin dini). Akibatnya telur yang dihasilkan akan berukuran kecil. Berikan tambahan cahaya saat ayam telah mulai berproduksi telur. Penambahan cahaya dilakukan secara bertahap, misalnya bertambah 0,5 jam tiap minggu.
    • Perhatikan kualitas ransum yang diberikan
    Ransum dengan kandungan nutri-si kurang dari standar akan direspon ayam dengan menghasilkan telur dengan ukuran lebih kecil. Protein kasar dan asam lemak (asam linoleat) merupakan 2 komponen nutrisi yang berpengaruh besar terhadap ukuran telur. Meskipun demikian komponen nutrisi lainnya, seperti energi metabolisme, lemak kasar, serat kasar, kalsium dan fosfor perlu diperhatikan juga. Penambahan Strong Egg juga bisa membantu mening-katkan ukuran telur.

    Obat Medion yang bisa digunakan untuk mengatasi kurap, bengkak dan gatalan pada kambing dan kelinci ialah Kututox. Taburkan serbuk Kututox pada permukaan dan lipatan-lipatan tubuh ternak. Untuk mendukung kerja Kututox lakukan sanitasi (pembersihan) kandang, terutama sela-sela lantai dan dinding kandang. Setelah itu, taburkan Kututox pada bagian kandang tersebut (dinding dan lantai). Agar pembasmian kutu lebih optimal, ulangi pemberian Kututox setelah 10 hari.


    Info Medion Edisi Juni 2008
     Artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).

    0 komentar:

    Lama Kualitas Vitamin setalah dicaampur air, dan apakan bahanya



    pertanyaan
    Berapa lama vitamin yang telah kita campur dengan air kualitasnya masih baik?

    Jawab :
    Vitamin yang telah dicampur dalam air dapat bertahan maksimal 4-6 jam, setelah waktu itu stabilitas zat aktifnya akan menurun. Hal ini karena vitamin tidak stabil dan dapat dipengaruhi oleh suhu panas dan udara sekitar (oksigen). Agar vitamin memberikan efek yang optimal maka perlu memperhatikan :

    • Berikan larutan vitamin yang selalu segar ke ayam. Larutan yang segar juga akan menarik ayam untuk segera minum, sehingga larutan cepat habis dan diharapkan manfaat vitamin akan segera terlihat

    • Tempat minum ayam jangan sampai terkena sinar matahari atau panas brooder (pada masa awal pemeliharaan) langsung

    • Simpan vitamin ditempat yang kering, tertutup rapat dan terhindar dari panas atau sinar matahari langsung


    Info Medion Edisi Juni 2011
    Artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).

    0 komentar:

    Penanganan Cacar pada ayam petelur yang benar


    Pertanyaan Bapak Andi Sukry
    Bagaimana cara penanganan dan pencegahan penyakit cacar yang efektif pada ayam? Apakah dengan menggunakan desinfektan Antisep yang disemprotkan pada kandang ayam dan dioleskan pada luka cacar, maka penyakit akan sembuh dan tidak menular ke ayam lain?

    Jawab:
    Pemakaian antiseptik/desinfektan seperti Antisep untuk menangani ayam yang terkena cacar (fowl pox), terutama cacar bentuk kering, sudah benar. Namun, upaya tersebut tidak menjamin ayam bisa segera sembuh dan cacar tidak menular ke ayam lain (terutama jika kondisi sudah parah), karena pada dasarnya penyakit yang disebabkan oleh virus sampai saat ini belum ada obatnya, termasuk juga penyakit cacar.
    Meski demikian, agar kondisi ayam yang terserang cacar bisa cepat membaik (tidak bertambah parah) dan ayam lain tidak tertular, maka lakukan beberapa hal berikut ini:
    • Pisahkan atau isolasi ayam yang kondisi serangan cacar nya sudah cukup parah.
    • Sebelum keropeng/bungkul-bungkul/luka cacar diolesi dengan antiseptik (Antisep/CIL), sebaiknya luka atau keropeng tersebut dikerok terlebih dahulu. Khususnya jika jumlah ayam yang terkena cacar relatif sedikit. Tujuannya agar obat dapat kontak langsung dengan agen penyakit.
    • Semprot kandang dan cuci peralatan kandang dengan desinfektan (Antisep atau Neo Antisep) lebih sering saat wabah cacar terjadi, misalnya 2-3 kali seminggu. Hal ini untuk mengurangi tantangan agen penyakit yang ada di sekitar ayam.
    • Jika serangan cacar masih awal dan ringan, maka lakukan vaksinasi dengan Medivac Pox untuk melindungi ayam lain yang belum terinfeksi.
    • Tingkatkan stamina tubuh ayam dengan memberikan multivitamin seperti Vita Stress atau Fortevit.

    Ke depannya, untuk mencegah cacar mewabah di periode pemeliharaan ayam selanjutnya, berikut tindakan yang bisa diambil:
    • Lakukan vaksinasi menggunakan Medivac Pox setelah ayam berumur 10 minggu atau sesuaikan dengan sejarah terjadinya penyakit di farm. Vaksinasi paling lambat dilakukan maksimal 2-3 minggu sebelum umur serangan penyakit.
    • Lakukan penyemprotan kandang dan sanitasi peralatan kandang dengan desinfektan Antisep minimal 1 minggu sekali.
    • Pastikan kandang bebas dari nyamuk, karena nyamuk bisa berperan sebagai vektor pembawa penyakit cacar. Caranya dengan meminimalkan adanya semak-semak serta genangan air yang menjadi sarana berkembang biak nyamuk.


    Info Medion Edisi Desember 2013
    Artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).

    0 komentar:

    Penyakit yang menyerang ayam dengan gejala dari saluran pernapasan keluar lendir bening dan kadang disertai bercak darah serta ayam tidur dengan menjulurkan kepala

    Pertanyaan Bapak Fuad Masduki
    Penyakit apa yang menyerang ayam dengan gejala dari saluran pernapasan keluar lendir bening dan kadang disertai bercak darah serta ayam tidur dengan menjulurkan kepala? Bagaimana cara mengatasi penyakit ini? Selama ini saya selalu memberikan Neo Meditril apabila terjadi kasus tersebut.


    Jawab:
    Dalam menentukan diagnosa yang tepat dibutuhkan informasi yang lebih banyak selain dari gejala klinis, misalnya dengan melihat perubahan patologi anatomi ayam yang dapat dilakukan melalui bedah bangkai. Pada kasus-kasus tertentu, perlu juga dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk membantu meneguhkan diagnosa. Dilihat dari gejala klinis yang Bapak sampaikan, ada 2 jenis penyakit dengan gejala yang hampir mirip, yaitu infectious laryngotracheitis (ILT) dan malaria like.
    ILT merupakan penyakit menular pada unggas yang menimbulkan gangguan terutama pada saluran pernapasan. Penyakit ini dapat menyerang ayam pada semua umur. Pada bentuk perakut, ayam yang terserang ILT dapat mati secara mendadak atau tiba-tiba sesak napas dengan beberapa kali batuk dan mengeluarkan eksudat berupa lendir yang bercampur darah atau titik-titik darah, diikuti kematian pada 1-3 hari kemudian.
    Pada bentuk akut, ayam terlihat sesak napas tetapi tidak secara tiba-tiba, menjulurkan leher, terengah-engah, paruh terbuka dan bersin-bersin, kadang terlihat adanya kotoran di hidung, conjunctivitis, mata berair dan keluar air mata serta jengger mengalami cyanosis (kebiruan).

    ayam ILT,ayam menjulurkan leher

    Adapun pada bentuk ringan, akan terlihat batuk ringan, ayam mengibaskan kepalanya, mengeluarkan eksudat dari hidung dan mata,conjunctivitis dan mata berair. Pada saat dilakukan bedah bangkai, perubahan yang paling jelas dapat terlihat pada trakhea. Trakhea berisi lendir kental bercampur darah karena terjadi perlukaan pada bagian mukosanya. Pada kasus kronis yang parah, akan ditemukan massa perkejuan yang menyebabkan penyumbatan pada trakhea.
    perkejuan pada trakea ayam
    Adapun malaria like (leucocytozoonosis) merupakan penyakit pada unggas yang disebabkan oleh parasit darah (Leucocytozoon sp.). Ayam pada semua umur dapat terserang malaria like. Gejala klinis yang dapat ditemukan pada ayam yang terserang penyakit ini adalah feses berwarna hijau, depresi, hilang nafsu makan, batuk darah, sesak napas dan terjadi kelumpuhan yang diikuti dengan kematian.

    malaria like, ayam terkena malaria like


    Pada saat dilakukan bedah bangkai akan ditemukan bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan pada hampir seluruh organ dalam tubuh (hati, paru-paru, limpa, thymus, ginjal, pankreas, usus, proventrikulus, bursa Fabricius, otak, otot dada dan otot paha), dan pada rongga perut juga saluran pernapasan atas sering dijumpai adanya gumpalan darah.
    Penyakit ILT disebabkan oleh virus sehingga sampai saat ini tidak ada obatnya. Namun, untuk mencegah infeksi sekunder dan menekan angka kematian dapat dilakukan beberapa hal berikut:
    1. Pisahkan ayam yang terlihat sakit dari ayam yang masih sehat. 
    2. Berikan antibiotik seperti Neo MeditrilDoxyvet atau Therapy untuk mencegah infeksi sekunder. Untuk kasus ILT, pemberian Neo Meditrilyang telah Bapak lakukan sudah benar.
    3. Berikan terapi suportif seperti Vita Stress atau Fortevit untuk meningkatkan kondisi dan stamina ayam.
    4. Atur populasi ayam dalam kandang agar tidak terlalu padat, litter jangan sampai berdebu dan terlalu lembab, serta ventilasi kandang cukup.
    5. Lakukan desinfeksi kandang secara rutin setiap hari menggunakan Antisep atau Neo Antisep.
    6. Lakukan desinfeksi peralatan kandang menggunakan Medisep dan air minum menggunakan Desinsep.
    7. Jika umur masih muda dan tingkat kesakitan ≤ 20% (serangan masih awal) dapat dipertimbangkan untuk melakukan vaksinasi ILT dengan Medivac ILT melalui tetes mata.
    Adapun untuk menangani penyakit malaria like dapat dilakukan melalui beberapa hal berikut:
    • Pisahkan ayam yang terlihat sakit dari ayam yang masih sehat.
    • Berikan antiprotozoa Maladex yang mengandung sulfonamid. Untuk kasus malaria like, pemberian Neo Meditril kurang tepat karena tidak efektif untuk membasmi protozoa.
    • Lakukan tahapan 3 sampai dengan 6 seperti penanganan ILT dan lakukan fogging untuk membasmi nyamuk dan minimalisir tempat-tempat yang dapat dijadikan sarang nyamuk seperti semak-semak dan tempat-tempat genangan air.
    Sebagai langkah pencegahan untuk penyakit ILT dan malaria like, lakukan desinfeksi kandang dan peralatan kandang serta air minum setiap 4 hari sekali. Selain itu, perketat biosecurity dengan membatasi tamu atau hewan liar yang masuk ke lingkungan kandang, kontrol populasi ayam dalam kandang sehingga tidak terlalu padat dan atur ventilasi udara di dalam kandang sebaik mungkin. Untuk mencegah penyakit ILT dapat juga dilakukan upaya vaksinasi ILT dengan menggunakan Medivac ILT. Sementara untuk mencegah penyakit malaria like harus dilakukan fogging di sekitar lingkungan kandang secara rutin setiap 2 minggu sekali terutama di tempat-tempat yang rentan menjadi sarang atau tempat berkembang biak bagi nyamuk. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit malaria like.


    Info Medion Edisi Januari 2013
    Artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).

    0 komentar:

    Cara mengobati penyakit komplikasi ND,IB, ILT, CRD ND,IB, ILT, CRD


    Pertanyaan BAPAK AHMAD NURKHOLIS
    Jika ayam petelur terserang penyakit komplikasi, yaitu Newcastle disease (ND), infectious bronchitis (IB), infectious laryngotracheitis(ILT) dan chronic respiratory disease (CRD). Langkah apa yang bisa dilakukan untuk menangani ayam tersebut?

    Jawab :
    Ayam petelur yang terserang komplikasi ke-4 penyakit menandakan bahwa prognosa atau kemungkinan untuk sembuhnya kecil.
    Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menekan kematian yaitu melakukan seleksi dan isolasi ayam yang terserang berdasarkan tingkat keparahan penyakit. Lakukan culling pada ayam yang parah sedangkan ayam yang masih memiliki peluang sembuh dapat diisolasi dan diberikan treatment sebagai berikut :
    • Penanganan yang sebaiknya didahulukan ialah mengatasi ND dan IB. Pertimbangannya kedua penyakit ini menimbulkan efek yang lebih besar dibandingkan penyakit ILT dan CRD. ND dan IB merupakan penyakit viral sehingga penanganannya melalui revaksinasi darurat dengan Medivac ND-IB. Keberhasilan vaksinasi darurat ini sangat ditentukan dari tingkat keparahan serangan ND dan IB. Medivac ND-IBmemiliki kemampuan menggertak pembentukan antibodi protektif yang relatif cepat, sehingga diharapkan mampu meminimalkan tingkat keparahan serangan ND dan IB. Sebelum dan sesudah pemberian vaksin ini hendaknya diberikan vitamin (Vita Stress) untuk membantu meningkatkan stamina tubuh ayam
    • Hari berikutnya ayam dapat diberikan antibiotik (obat) untuk mengatasi CRD. Pilih antibiotik yang tidak memperberat kerja ginjal (hindari obat yang mengandung antibiotik golongan aminoglikosida dan sulfonamida) dan tidak mengganggu kerja vaksin. Obat yang dapat diberikan pada kasus ini antara lain Proxan-C, Doxyvet atau Vita Tetra Chlor. Obat ini hendaknya diberikan sesuai dengan dosis dan aturan pakai, jangan berlebihan. Agar pengobatan optimal maka pemberian obat dilakukan minimal 2 x pemberian dalam sehari yaitu pagi (07:00-12:00) dan siang (12:00-17:00) dan malam harinya diberikan vitamin (Vita Stress). Obat yang telah dilarutkan dalam air minum sebaiknya habis dikonsumsi maksimal dalam waktu 6 jam agar potensi obat tetap optimal.
    • Penanganan ILT dilakukan terakhir kali dengan melakukan revaksinasi ulang menggunakan Medivac ILT. Vaksinasi ulang ILT hendaknya dilakukan 1-2 minggu setelah revaksinasi ND dan IB untuk meminimalkan reaksi post vaksinasi.

    Selama treatment ke-4 penyakit tersebut sebaiknya didukung dengan penerapan tata laksana pemeliharaan yang baik, seperti menciptakan suasana kandang yang nyaman (suhu, kelembaban dan aliran angin yang sesuai), memberikan ransum dengan jumlah dan kandungan nutrisi yang sesuai. Selain itu, biosecurity yang bertujuan menurunkan tantangan bibit penyakit perlu dilakukan secara ketat. Batasi pergerakan atau perpindahan personil antar kandang agar penyakit ini tidak menyebar ke seluruh kandang. Penyemprotan dengan desinfektan juga bisa dilakukan untuk menurunkan konsentrasi bibit penyakit yang berada di dalam kandang. Desinfektan yang bisa dipilih ialah Antisep, Neo Antisep atau Medisep.
    Dan yang terakhir perlu sekiranya dilakukan evaluasi terhadap program vaksinasi ND, IB maupun ILT yang sebelumnya diterapkan. Evaluasi ini dapat dilakukan terhadap jadwal pelaksanaan vaksinasi dan juga teknik aplikasi vaksin.
    Pada periode pemeliharaan berikutnya vaksinasi ND dan IB bisa dilakukan secara terpisah maupun bersamaan (memakai vaksin gabungan ND dan IB), seperti Medivac ND-IB dan Medivac ND-IB Emulsion. Jika menggunakan vaksin ND dan IB aktif, seperti Medivac ND La Sota atau Medivac ND-IB maka waktu vaksinasinya dilakukan 2-3 minggu sebelum waktu serangan atau kasus. Namun jika memakai vaksin inaktif (Medivac ND Emulsion, Medivac ND-IB Emulsion), waktu vaksinasi dilakukan 3-4 minggu sebelum serangan penyakit ini. Vaksin ILT,Medivac ILT diberikan pada 2-3 minggu sebelum waktu serangan penyakit. Sedangkan obat CRD hendaknya diberikan pada saat ayam rentan terserang penyakit pernapasan ini, misalnya saat pergantian musim dan juga musim penghujan. Saat ayam petelur telah memasuki masa produksi, sebaiknya dilakukan pemantauan titer antibodi secara rutin, misalnya 1 bulan sekali, khususnya untuk penyakit penurun produksi telur (ND, IB, AI dan EDS). Tujuannya agar waktu revaksinasi bisa ditentukan lebih tepat.


    Info Medion Edisi Juli 2009
    Artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).

    0 komentar:

    Faktor Kekerdilan pada ayam serta penanganan yang tepat

    Bapak Edie Wibowo
    • Apakah selenium (Se) dan apa fungsinya terkait dengan pertumbuhan ayam?
    • Faktor apa saja yang dapat menyebabkan kekerdilan dan apakah ada hubungan antara pemberian selenium dengan penanganan kasus kekerdilan?
     Jawab :
    • Selenium merupakan salah satu mineral mikro atau mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil, namun penting (essensial) untuk mendukung pertumbuhan ayam
    Selenium (Se) bisa ditemukan dalam bentuk organik maupun anorganik. Pemberian selenium dapat berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah stres oksidatif, mendukung fungsi kelenjar tiroid (yang menghasilkan hormon tiroksin untuk pertumbuhan dan perkembangan) maupun berperan menjaga immunocompetence (kekebalan tubuh). Selain itu selenium juga berfungsi meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, menurunkan angka kematian dan meningkatkan pertambahan berat badan.
    Meskipun demikian pemberian selenium yang melebihi dosis dapat meracuni tubuh ayam (selenosis). “Alkali disease” menjadi sebutan untuk keracunan selenium yang terjadi dalam waktu yang lama sedangkan jika keracunan selenium terjadi secara akut, penyakitnya disebut “blind staggers”. Gejala yang ditunjukkan saat terjadi keracunan selenium ialah gangguan pencernaan, badan lesu, gangguan saraf (paralisis) dan pada tingkat yang parah dapat menyebabkan kerusakan pada hati, gangguan pernapasan maupun kematian.
     
    • Kekerdilan pada ayam dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
    1. Genetik, yaitu kekerdilan yang disebabkan oleh infeksi virus Reo virus, Picorna virus, Calici virus, Adeno virus, Parvo virus, Rota virus, Toga virus, Corona virus dan Enterolike virus yang dapat menular secara vertikal, sehingga jika induk ayam pernah terkena penyakit kekerdilan kemungkinan anaknya dapat tertular
    2. Serangan penyakit, yaitu selain penyakit pada point 1, penyakit viral (ND, Gumboro dan Mareks), penyakit bakterial (korisa, CRD) dan penyakit parasit (koksidiosis) juga dapat memicu kekerdilan pada ayam
    3. Kesalahan tata laksana pemeliharaan, seperti kepadatan kandang yang berlebih, brooding yang kurang tepat maupun kualitas dan distribusi ransum yang kurang baik
     
    Akibat terjadinya kekerdilan, pertumbuhan ayam menjadi terganggu. Selain itu kondisi tubuh ayam juga turun (sakit) serta sel-sel tubuh ayam mengalami kerusakan akibat pemakaian zat-zat cadangan (seperti asam amino) yang diperlukan guna meningkatkan ketahanan tubuh ayam dan memperbaiki sel-sel rusak. Oleh karenanya diperlukan pemberian antioksidan seperti vitamin E dan C, selenium atau carotenoids untuk mengurangi kerusakan sel-sel. Jika dilihat dari fungsi selenium diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa selenium sangat berkaitan erat sebagai anti-oksidan bahkan dapat berfungsi sebagai immunomodulatory (menggertak kekebalan tubuh).
     
    Pemberian selenium sesuai dosis anjuran dapat menjaga agar metabolisme dalam tubuh ayam tetap optimal dan ketahanan tubuh ayam selalu terjaga sehingga diharapkan pertumbuhan ayam dapat berjalan dengan optimal dan ayam tidak mengalami kekerdilan. Agar fungsi selenium tersebut bisa optimal perlu didukung dengan manajemen pemeliharaan ternak yang baik.
     
    Selain dengan pemberian selenium, agar kasus kekerdilan dapat dicegah secara optimal perlu didukung dengan :
    1. Seleksi DOC dengan seksama untuk mendapatkan ayam dengan berat badan seragam dan sesuai standar, sehat, lincah, tidak cacat dan bebas problem tali pusar
    2. Berikan ransum dengan kualitas yang baik dan perhatikan distribusi tempat ransumnya
    3. Terapkan tata laksana pemeliharaan secara benar, terutama pada saat masa brooding
    4. Jika perlu berikan antibiotik (Neo Meditril, Koleridin atau Therapy) secara berkala untuk mencegah infeksi sekunder oleh bakteri
     
    Penanganan kekerdilan tidak cukup hanya dengan pemberian selenium tetapi perlu disesuaikan dengan faktor penyebabnya dan dilakukan secara komprehensif (menyeluruh). Tata laksana pemeliharaan perlu dilakukan secara tepat, seperti ayam kerdil dianjurkan dipelihara secara terpisah untuk mencegah penularan penyakit dan memudahkan perawatan. Untuk kasus kekerdilan yang disebabkan serangan penyakit korisa, CRD dan koksidiosis yang dapat dapat diatasi dengan memberikan Therapy, Vet Strep, Antikoksi atauTrimezyn.
     

     
     

    Info Medion Edisi November 2008
    Artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).

    0 komentar:

    Benarkah Asam Amino mempengaruhi pertumbuhan rangka agar dapat bertahan dari serangan penyakit?



    Pertanyaan : Ibu Bernardemilia 
    Benarkah ayam umur 1-7 hari membutuhkan asam amino guna membantu pertumbuhan rangka agar dapat bertahan dari serangan penyakit? Seandainya benar, jenis obat apa yang mengandung asam amino yang aman untuk ayam umur tersebut?

    Jawab :
    Ya, ayam umur 1-7 hari membutuhkan asam amino terutama lisin untuk membantu pertumbuhan rangka. Secara anatomi, kerangka ayam berfungsi sebagai penopang tubuh sehingga pertumbuhan yang tidak optimal menyebabkan struktur tubuh menjadi tidak optimal. Sebagai contoh pada ayam pedaging modern sekarang ini, pertumbuhan kerangka tubuhnya tidak sejalan dengan pertumbuhan berat badannya. Akibatnya sering ditemui ayam dewasa mengalami kelumpuhan. Lisin merupakan asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus ditambahkan melalui ransum. Lisin mempunyai kemampuan untuk membantu penyerapan kalsium (Ca) yang dibutuhkan dalam pembentukan tulang.


    Selain berfungsi sebagai penopang tubuh, di dalam tulang (terutama tulang panjang, red) terdapat sumsum tulang yang merupakan salah satu organ limfoid (organ pembentuk kekebalan tubuh,red). Lisin memiliki peran dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebagaimana kita ketahui bahwa ketersediaan lisin yang cukup dapat meningkatkan level Ig M dan Ig G yang menentukan level/titer antibodi. Lisin juga digunakan untuk memelihara sistem kekebalan dan sintesa imunoglobulin yang disekresikan lewat mukosa usus.

    Ransum ayam sebagian besar tersusun atas bahan baku ransum berupa biji-bijian, seperti jagung dan bungkil kedelai yang notabene kadar asam aminonya kurang ideal. Hal inilah yang mendasari diperlukannya suplementasi asam amino. Biasanya di dalam ransum juga telah mengandung asam amino essensial seperti lisin dengan jumlah yang masih terbatas. Asam amino ini dapat diperoleh dari pemberian vitamin yang mengandung asam amino seperti Neobro, Broiler vita atau Aminovit. Namun demikian, pemberian multivitamin dan asam amino saja tidak cukup untuk mencegah terjadinya outbreak penyakit. Perlu dilakukan praktek manajemen pemeliharaan secara menyeluruh meliputi tata laksana pemeliharaan yang baik sampai biosekuriti dan vaksinasi.

    Silakan tulis dikolom komentar di bawah   jika ingin betanya.


    Info Medion Edisi Desember 2010
    JArtikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).

    0 komentar:

    Bagaimana Cara Mengatasi Hidrops Ascites Pada Ayam di daerah dingin?


     Pertanyaan Bapak Dian

    Faktor apa saja yang memicu kejadian hidrops ascites pada ayam dan bagaimana cara mengatasinya terutama di daerah dingin?

    Jawab:
    Hidrops ascites atau yang lebih dikenal dengan penyakit “perut kembung” adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pengumpulan cairan pada rongga perut.

    Kasus hidrops ascites pada ayam disebabkan oleh kurangnya kapasitas paru-paru dalam menyediakan oksigen. Hal ini dipicu oleh keadaan yang menyebabkan kenaikan kerja jantung dan paru-paru seperti hipoksia (kekurangan oksigen), hipoproteinemia (rendahnya kandungan protein plasma), malnutrisi (kesalahan dalam pemberian ransum), keracunan dan penyakit pada saluran pernapasan.
     Hipoksia
    Hipoksia pada ayam dapat disebabkan oleh manajemen kandang yang kurang baik, seperti ventilasi yang buruk, debu, amonia, kelembaban yang tinggi dan suhu yang dingin. Faktor-faktor tersebut dapat menurunkan kadar O2 atau meningkatkan kadar CO2 di dalam udara yang akhirnya menyebabkan ayam hipoksia dan secara tidak langsung memicu terjadinya hidrops ascites.
     Hipoproteinemia
    Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya kandungan protein plasma, gangguan fungsi ginjal dan hati serta gangguan alat pencernaan usus dalam penyerapan nutrisi ransum. Pada saat kondisi hipoproteinemia, cairan atau plasma darah akan merembes keluar dari pembuluh darah yang menyebabkan terjadinya pengumpulan cairan di rongga perut.
     Malnutrisi
    Hidrops ascites dapat dipicu oleh kesalahan dalam pemberian ransum. Ransum yang dimaksud adalah ransum yang memiliki kandungan vitamin E dan mineral (selenium, fosfor dan mangan) yang terlalu rendah, kadar garam yang terlalu tinggi dan protein yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan cairan di dalam sel, sehingga menjadi lebih mudah keluar dari sel dan tertimbun di suatu tempat atau rongga tubuh.
     Keracunan
    Keracunan pada ayam dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan (golongan sulfonamida, nitrofuran, furazolidon, cresol, dan insektisida) dengan dosis yang berlebihan, kualitas tepung ikan yang buruk dan ransum yang terkontaminasi oleh toksin jamur. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan fungsi hati, ginjal dan usus sehingga terjadi kondisi hipoproteinemia yang menyebabkan hidrops ascites.
     Penyakit pada saluran pernapasan
    Penyumbatan sebagian saluran pernapasan terutama saluran udara yang lebih kecil (broncheolus), yang disebabkan oleh agen infeksius, selain dapat menurunkan ketersediaan O2 juga dapat menyebabkan kerja jantung dan paru-paru terganggu. Hal ini menjadi pemicu terjadinya hidrops ascites.

    Ayam yang mengalami hidrops ascites sangat sulit disembuhkan atau tidak dapat diobati. Namun, kejadiannya dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal berikut:
    • Untuk daerah dingin, perlu dilakukan perlakuan khusus dengan menghidupkan pemanas IGM terutama saat suhu terlalu rendah. Pada saat hujan, tirai kandang harus segera ditutup untuk mencegah suhu yang lebih rendah.
    • Terapkan tata laksana pemeliharaan yang baik, seperti ventilasi kandang harus cukup, populasi ayam tidak boleh terlalu padat, kurangi debu dan kadar amonia kandang sehingga kebutuhan udara segar dengan kandungan oksigen yang cukup dapat terpenuhi dengan baik. Pastikan angin tidak langsung mengenai tubuh ayam dengan cara mengatur buka tutup tirai kandang.
    • Perhatikan kualitas dan kuantitas ransum yang diberikan, terutama kandungan protein kasar dan kadar garam. Ransum yang telah menggumpal, tengik dan tercemar jamur sebaiknya tidak diberikan. Perhatikan juga kualitas air minum.
    • Lakukan seleksi anak ayam mulai saat chick in.
    • Cegah dan segera lakukan penanganan dan pengobatan pada ayam yang terserang penyakit pernapasan, seperti ND, IB, CRD atau colibacillosis. Penyakit bakterial (CRD dan colibacillosis) bisa diatasi dengan pemberian Tycotil, Proxan-S, Ampicol, Doxytin, Doxyvet, Coliquin, Neo Meditril atau Respiratrek (pilih salah satu). Sedangkan pencegahan penyakit viral, seperti ND dan IB dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi secara teratur.
    • Berikan Fortevit atau Vita Stress untuk menjaga agar kondisi tubuh ayam tetap optimal.


    Info Medion Edisi Agustus 2013
    Artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).

    0 komentar:

    Mengapa Hidung Berlendir pada ayam layer umur 6 minggu?


    Pertanyaan Bapak Tommy
    Mengapa selalu muncul gejala klinis hidung berlendir pada ayam layer umur 6 minggu? Apakah hal tersebut disebabkan oleh penyakit korisa?

    Jawab:
    Ada beberapa faktor predisposisi yang menyebabkan timbulnya gejala klinis hidung berlendir pada ayam layer umur 6 minggu. Ayam tersebut telah memasuki masa grower dan masih dipelihara di kandang postal, sehingga beberapa faktor predisposisi yang mungkin terkait dengan praktek manajemen pemeliharaan diantaranya tingginya kadar amonia, banyaknya debu di kandang, litter yang terlalu lembab, kurangnya ventilasi udara, populasi ayam yang terlalu padat dan lingkungan yang kotor. Beberapa faktor tersebut memicu terjadinya infeksi bibit penyakit yang menyerang saluran pernapasan seperti korisa dan CRD yang disebabkan oleh bakteri, atau yang disebabkan oleh agen viral seperti ND, AI, IB dan ILT, serta aspergillosis yang disebabkan oleh jamur.
    Keluarnya lendir dari hidung merupakan gejala awal dari adanya gangguan pada saluran pernapasan, bukan hanya disebabkan oleh penyakit korisa. Untuk memastikan penyebab keluarnya lendir pada ayam, perlu didukung dengan gejala klinis yang lain dan juga perlu dilihat perubahan anatomi tubuh yang menciri sesuai penyakitnya.
    Pada kasus CRD, ayam mengeluarkan lendir dari lubang hidung dan disertai dengan susah bernapas yang menimbulkan suara ngorok. Lendir yang keluar biasanya tidak berbau amis. Selain itu saat dilakukan bedah bangkai dapat terlihat adanya peradangan pada laryng, trakea dan juga kantung udara.
    Untuk kasus korisa, gejala yang muncul hampir mirip dengan kasus CRD, namun biasanya disertai juga dengan kebengkakan muka dan leleran lendir yang berbau amis. Munculnya kebengkakan di muka mengindikasikan bahwa penyakit tersebut sudah berlangsung lama (kronis) dan biasanya disertai dengan infeksi sekunder bakteri E. coli. Saat dilakukan bedah bangkai biasanya terlihat adanya peradangan pada sinus hidung bahkan disertai dengan adanya perkejuan.


    Proses perjalanan penyakit korisa awalnya ditandai dengan keluarnya lendir dari lubang hidung yang mula-mula berwarna kuning dan encer tetapi lambat laun berubah menjadi kental, bernanah dan berbau amis. Gejala ini dapat bertahan selama 2-3 minggu, tetapi dapat lebih lama jika ada infeksi penyakit yang lain. Kemudian sinus infraorbitalis membengkak karena akumulasi dari lendir tersebut yang dimanifestasikan dengan kebengkakan di muka, keluar air mata, kelopak mata membengkak dan mata tertutup sehingga ayam menjadi sulit bernapas.
    Penyakit yang disebabkan oleh virus lebih menciri ke tingkat penyebaran penyakitnya yang relatif cepat dengan angka kematian yang tinggi. Penyakit ND dan AI, selain menyerang sistem pernapasan juga menyerang sistem pencernaan, reproduksi dan saraf. Virus penyebab IB juga menyerang organ reproduksi disamping menyerang sistem pernapasan, sehingga pada ayam petelur dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produksi telur. Pada kasus ILT, ayam sulit bernapas dan sering terlihat menjulurkan lehernya seperti tercekik, karena pada saluran pernapasannya terdapat massa pengkejuan yang dapat menghambat jalannya udara.
    Penyakit saluran pernapasan yang disebabkan jamur yaitu aspergillosis lebih sering menyerang DOC yang biasa disebut brooder pneumonia. Ayam dewasa dapat terserang penyakit ini jika manajemen pemeliharaannya kurang baik. Ayam menunjukkan gejala klinis susah bernapas dan saat dilakukan bedah bangkai biasanya ditemukan bentukan sarang jamur pada saluran pernapasan maupun pada kantung udaranya.
    Penanganan penyakit akan lebih efektif jika dilakukan sejak dini, sebelum penyakit berlanjut ke tingkat yang lebih parah. Untuk itu, hal yang dapat dilakukan guna mengobati ayam dengan gejala klinis hidung berlendir yaitu:
    • Berikan antibiotik spektrum luas seperti Doxyvet, Trimezyn, Neo Meditril atau Duoko sesuai dosis dan aturan pakai.
    • Berikan multivitamin seperti Vita Stress atau Fortevit selama 7 hari berturut-turut untuk meningkatkan kondisi tubuh setelah sakit.
    • Untuk kasus korisa dapat juga dipertimbangkan vaksinasi korisa dengan Medivac Coryza B atau Medivac Coryza T Suspension/Emulsion yang dapat dilakukan minimal 3 minggu sebelum terjadinya outbreak.
    • Penyakit yang disebabkan oleh virus (ND, AI, IB dan ILT) tidak ada obatnya. Pemberian antibiotik dilakukan untuk mencegah infeksi sekunder dan mungurangi tingkat keparahan penyakit, sementara pemberian vitamin dilakukan untuk meningkatkan kondisi dan dan daya tahan tubuh ayam. Untuk mencegah penyakit ND dapat dilakukan vaksinasi dengan Medivac ND La Sota, Medivac ND Clone 45, atauMedivac ND Emulsion. Untuk mencegah penyakit AI, dapat dilakukan vaksinasi dengan Medivac AI. Sementara untuk mencegah penyakit IB dapat dilakukan vaksinasi dengan Medivac IB H-120 atau sekaligus Medivac ND-IB. Sedangkan untuk mencegah penyakit ILT dapat dilakukan vaksinasi dengan Medivac ILT.
    • Untuk mengatasi penyakit jamur dapat diberikan cupri sulfat 1 gram/5 liter air minum, yang diberikan selama 3 hari berturut-turut.
    Di samping upaya pengobatan, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu :
    • Mengelola peternakan dengan baik sehingga tercipta suasana nyaman bagi ayam, misalnya dengan mengatur jumlah ayam dalam kandang agar tidak terlalu padat, litter jangan berdebu atau terlalu lembab dan ventilasi udara tersedia cukup.
    • Lakukan desinfeksi kandang menggunakan Antisep, Neo Antisep atau Medisep. Majukan jadwal desinfeksi jika bertepatan dengan jadwal vaksinasi.
    • Terapkan sistem biosecurity yang baik, misalnya dengan melakukan desinfeksi alas kaki sebelum masuk kandang.



    Info Medion Edisi Juni 2013
    Artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).

    0 komentar:

    INFO

    loading...