info terkini

loading...

CARA MENCAMPUR BAHAN BAKU PAKAN PAKAN KOMPLIT

GOOD

Bila bahan bakunya terdiri dari 4 unsur : Jagung giling, konsentrat, katul, premix dan grit, maka step-nya :

1. Masukkan jagung giling dulu, semua;

2. Masukkan konsentrat, semua;

3. Masukkan katul, semua;
4. Masukkan premix yang sudah diperbanyak jumlahnya menjadi 5 - 10 kg. Bahan pengencernya bisa pakai konsentrat atau tepung SBM. Bukan katul atau dedak;

5. Masukkan grit (terakhir), semua;
6. Bukan memasukkan bahan secara berlapis.
Misal, jagung giling dimasukkan sebagian, disusul konsentrat dimasukkan sebagian, disusul katul dimasukkan sebagian dst. Kembali lagi memasukkan jagung giling konsentrat, katul dan premix. Teknik ini namanya TEKNIK KUE LAPIS. Kalau belum percaya, silakan dilakukan tes homogenitas pakan komplitnya dengan teknik kue lapis.

Semua pabrik pakan setahu saya tidak ada yg menggunakan teknik kue lapis;

7. Bila mencampurnya pakai mixer horisontal, mixing time-nya cukup 3 - 5 menit (tergantung tipe screw dannRPM 10), dihitung sejak bahan baku masuk semua. Bisa didapat homogenitas 94- 95%;
8. Bila pakai mixer vertikal, mixing time-nya 12 - 15 menit, tergantung RPM (umumnya 250 RPM) dan presisi alatnya. Itu pun didapat homogenitas 86 - 90%. Bila mixing time-nya ditambah, justru akan turun homogenitasnya karena terurai kembali akibat pengaruh gaya gravitasi bumi;

Target homogenitas adalah 94 - 95%. Semakin homogen, maka akan semakin efisien penggunaan pakannya.
Saya pernah melakukan penelitian pada tahun 2001 terhadap layer sebanyak 180.000 ekor berbagai umur, masing-masing dibagi 2 kelompok. Pakan yang homogenitasnya tinggi 94 - 95%, bisa hemat 2 gram/ekor/hari dibanding pakan dengan homogenitas sedang, 88 - 90%.

INGAT
Homogenitas lah yg pertama menentukan kualitas pakan sebelum tinjauan dari isi dan spesifikasi :
1. Kadar air;
2. Kadar protein kasar;
3. Kadar lemak kasar;
4. Kadar serat kasar;
5. Kadar abu
6. Kadar kalsium dan fosfor, dll.


Cerita tentang homogenitas ini terutama saya tujukan kepada teman-teman peternak skala kecil bahwa selama ini yang dibahas bersama penjual konsentrat dan pakan, selalu soal isi. Tidak ada yang membahas homogenitas. Peternak skala kecil sering-sering menjadi obyek "diblithuk", dikibuli.

Bisa dibayangkan bila pakan yang diberikan ke ternak dan unggas tidak homogen atau homogenitasnya rendah, <75%, maka yang akan terjadi produktifitasnya pasti jelek. Homogenitas paka jelek kok minta produktifitas tinggi. Sulit atau nyaris tidak ada.
Maka, lakukan lah tes homogenitas pakan rutin setiap bulan. Bila diketahui homogenitasnya menurun, lakukan perbaikan terhadap mixer dan kontrol terhadap tenaga kerjanya, apakah ada S.O.P yang dilanggar atau dikurangi.

SAMPLING 
Cara mengambil sample pakan yang akan di-tes homogenitasnya :
1. Ambil sample secara merata dari awal sampai akhir hasil mixing;


2. Misal kapasitas mixer 2 ton = 40 zak @ 50 kg. Maka ambil lah sample minimum sebanyak 20 gelas diambil dari zak nomor 1, 5, 9 dst sampai nomor 36, total 20 sample;

3. Prinsipnya, semakin banyak sample yang diambil dari 1 bacth (sekali masak) semakin baik. Minimum 20 sample. Mengapa minimum 20 sample?

4. Mengukur homogenitas pakan bisa dengan beberapa metode. Yang umum dipakai 2 metode, yaitu mengukur kadar garam dari masing-masing sample dan magnetic micro granule. Gak usah dipikir metodenya. Malah jadi mumet. Serahkan saja kepada pihak laboratorium yang sudah ahlinya. Kita tidak perlu belajar menjadi ahli banyak hal;

5. Saya bisa cerita tentang homogenitas karena profesi saya memang "tukang pakan" ternak dan unggas. Jadi sudah biasa mengerjakan.

KETERANGAN FOTO
Foto 1 : Mixer horisontal kapasitas efektif 1 ton;


0 komentar:

MEKANISME PENGATURAN KENYANG DAN LAPAR PADA TERNAK

Mekanisme kenyang dan lapar, ada 2 perkaranya dan saling melengkapi :

1. Kenyang secara MEKANIS.
Bila lambung ternak sudah penuh, maka ternak akan merasa kenyang, kemidian stop makannya. Tinggal memamah biak atau mengunyah ulang terhadap pakan yang berserat tinggi sambil di-salivasi.

Sebaliknya, bila isi lambungnya tinggal sedikit, kurang dari 1/3 kapasitanya, akan lapar ---> minta makan ---> bengah-bengah (teriak-teriak) sambil "misuh-misuh".


2. Kenyang secara METABOLIK
Bila kadar glukosa dalam darah cukup, maka sapi akan merasa kenyang, stop makan.

Sebaliknya, bila kadar glukosa dalam darah sudah rendah, sapi akan lapar ---> minta makan, bengah-bengah (teriak-teriak) sambil "misuh-misuh".


Dua-duanya ada sensornya seperti CCTV yang dikontrol oleh otak.

Jadi, walau pun feed intake sedikit tapi bila pakannya bergizi tinggi, kadar glukosa darahnya cukup, ya kenyang. Performance setidaknya setara atau bahkan bisa lebih tinggi.

Terus, "ngapain" harus makan banyak-banyak berakibat :
> Boros biaya pakan;
> Bikin lebih repot;
> Harus ngarit lebih banyak;
> Harus bikin konsentrat lebih banyak;
> Gudang pakan harus lebih luas.


Pertanyaannya :
1. Pakan ternak yang bergizi tinggi itu seperti apa?

2. Apa syarat dan ketentuan yang wajib dipenuhi?
3. Bagaimana membuatnya?
4. Bagaimana cara penyajiannya?



0 komentar:

Inilah Rekomendasi Formula Konsentrat (Sederhana) Sapi Potong Fase Penggemukan



1. Ampas tahu .................... 110 kg;
2. Kopra ............................... 30 kg;
3. Katul ................................. 135 kg
4. Garam giling ..................... 1 kg;

5. Onggok singkong ............ 100 kg;
6. Minyak goreng curah ....... 8 kg;
7. Molase .............................. 8 kg;
8. Premix multi vitamin ADE .. 1 kg;
9. Premix multi mikro mineral 1 kg;
10. Tepung batu kapur ......... 6 kg
Total ..... 400 kg.



Catatan : semua bahan baku kondisinya kering, kadar air (KA) maksimum 14%.
Spesifikasi :
1. Protein 13,3%;
2. Energi 2.153 KCal/kg;
3. Serat kasar 8,8%;
4. Lemak kasar 6,2%;
5. Ratio ME : CP = 2.153 : 13,3 = 162;
6. TDN 74,3%
7. Ca 0,9%
8. P 0,6%.
9. Difermentasi dulu secara tertutup selama 4 minggu. Teknik fermentasinya saya percaya teman-teman semua sudah ahli sekarang.


Sapi berbobot badan 400 kg, feed intake :
1. Konsentrat tsb di atas cukup 6 kg;
2. Rumput/tebon jagung fermentasi 7 kg;
3. Jerami kering 2 kg.
Total 15 kg.
4. Target ADG 1,00-1,25 kg.
5. FCR 12.0.


Jadwal pemberian pakan sbb :
07:00 --- konsentrat 50%
09:00 --- serat 30%
13:00 --- konsentrat 50%
15:00 --- serat 70%
18:00 --- jerami kering, lampu menyala
24:00 --- lampu padam.


0 komentar:

PROSES MOULTING YANG TERJADI PADA UNGGAS


Moulting adalah rontok bulu.
Dalam masa hidup unggas pasti akan mengalami periode dimana bulu-bulu di tubuhnya lepas berganti dengan bulu baru.


Dimulai sejak awal pemeliharaan anak ayam berganti bulu beberapa kali.



Saat masih DOC akan tumbuh dari bulu jarum dan buku kapas menjadi bulu sayap dan bulu di tubuhnya.

Pertumbuhannya dipengaruhi :
1) temperatur indukan (brooder). Bila hangatnya cukup, maka pertumbuhannya lebih lambat (justru baik). Bila hangatnya kurang, pertumbuhan bulu sayap cenderung lebih cepat (kurang atau tidak baik). Karena pada masa indukan (3 - 4 minggu) yang baik tumbuh anatomi dan jerohannya dulu;


2) angin yang bertiup mengenai tubuh anak ayam akan merangsang kecepatan pertumbuhan bulu (tidak baik). Makanya chick guard (pelindung anak ayam) pada indukan seyogyanya dibuat relatif tinggi (minimum 60 cm) untuk melindungi anak ayam agar tidak kena angin langsung;

3) bila bulu sayap sudah tumbuh lengkap dimana ujungnya sudah menutup seluruh tubuh, maka itu saatnya anak ayam tidak perlu bantuan penghangat lagi. Patokan menghentikan penghangat, bukan umur tapi pertumbuhan bulu sayapnya. Ini sangat dipengaruhi asupan gizi. Bila gizanya cukup kualitas dan kuantitasnya, maka pertumbuhan bulu sayapnya akan lebih cepat.

Pertumbuhan bulu ini bisa digunakan sebagai indikator kualitas pertumbuhan pullet. Ciri khasnya, pada umur 6 minggu bulu di leher belakang seharusnya sudah berganti menjadi bulu lengkap. Bukan bulu kapas lagi.

Bila pada umur 6 minggu masih banyak bulu kapas, lebih dari 10% ayam berbulu kapas, itu artinya pertumbuhan masa pre-starter-nya (umur 1 - 4 minggu) lambat. Nanti bisa diperkirakan awal produksi telurnya (Hen Week 5%) juga akan mundur 1 - 2 minggu dibanding standar pada umur 19 minggu.

Berikutnya, pada saat menjelang bertelur (pre-laying period), bulu ayam akan berganti lagi dari bulu remaja menjadi bulu dewasa. Ini menjadi salah satu indikator dewasa kelamin, memasuki periode pre-laying period. Bila rontok bulunya lambat, itu sebagai tanda pertumbuhan masa grower (umur 9 - 12 minggu) dan developer (umur 13 - 16 minggu), lambat. Di bawah standar. Maka, awal produksinya pasti akan mundur 1 - 3 minggu. Biasanya diakibatkan asupan gizinya kurang, baik kuantitas mau pun kualitasnya.

Yang dimaksud nutrisi atau gizi di sini, ada 3 perkaranya :
a) udara (oksigen);

b) air sehat;
c) pakan.

Catatan :
1. Proses harus dijalani dengan baik dan benar.

2. Hasil adalah akibat.
3. Asupan gizi dan manajemannya jelek, hasilnya minta baik, mana ada? Seperti orang tidak beribadah dan beramal, tapi minta masuk surga.


0 komentar:

PENTINGNYA MELAKUKAN POTONG PARUH (BEAK TRIMMING)

Foto 1 : Pullet yang telah dipotong paruhnya


Memotong paruh ayam bagian ujung menjadi lebih pendek, tumpul dan rata atas-bawah adalah wajib hukumnya, walau pun sangkar ayam diisi 1 (satu) ekor tiap petak”.


TUJUAN

1. Mengurangi resiko kejadian kanibal, ayam mematuk ayam lain dan atau mematuk telur;

2. Menekan susut jumlah ayam saat periode produksi, terutama mengurangi resiko dobol (prolapsus). Supaya standar susut jumlah ayam dari umur 20-80 minggu, maksimum 10% per periode.


Bila susut jumlah ayam >15%, sulit untuk mencapai produksi telur hen house (H.H) >340 butir atau 21 kg telur per ekor per periode;

3. Agar ayam makannya menjadi lebih efisien, mengurangi resiko pakan tercecer akibat pilih-pilih makanan. Jadi bukan hanya memakan makanan yang berbentuk butiran (pellet, crumble) saja tapi juga ikut termakan makanan yang berbentuk tepung (mash). Ayam petelur modern potensi F.C.R-nya bisa 2,05-2,09;

WAKTU

1. Potong paruh pertama, saat anak ayam (D.O.C) baru menetas, pada hari ke-1, bisa dipotong paruhnya dengan cara membakar bagian ujungnya sebanyak -/+ 1 mm dengan pisau potong paruh yang menyala dimana suhunya -/+ 500˚ Celcius supaya titik tumbuhnya paruh mati. Standarnya, sudah dikerjakan di penetasan (hachery);


2. Potong paruh kedua, yang tepat adalah pada masa perkembangan (grower), yaitu pada umur 9 - 10 minggu, dengan pertimbangan :


> Sudah melewati masa pertumbuhan, yaitu pre-starter (umur 1-4 minggu) dan starter (umur 5-8 minggu);


> Potong paruh menyebabkan stres berat. Kalau dilaksanakan pada masa pre-starter dan starter, bisa menghambat laju pertumbuhan bobot badan dan pertumbuhan anatominya;

> Pada umur 9-10 minggu, paruh ayam belum terlalu keras, masih mudah dipotong walau pun dipotong sebanyak 1/3 bagian ujung atau disisakan 2-3 mm di depan lubang hidungnya;

> Bila memotongnya dengan teknik yang baik dan benar, titik tumbuhnya mati akibat dipotong dan dibakar, paruh ayam benar-benar tumpul dan rata atas – bawah selamanya;

> Bila memotongnya pada masa perkembangan (developer), umur 13-16 minggu, terlambat. Paruhnya sudah semakin keras dan beresiko mengganggu perkembangan organ reproduksi akibat stres dan awal berproduksinya bisa mundur.

SYARAT

1. Sebelum memotong paruh, pastikan ayam dalam kondisi sehat;


2. Program vaksinasi untuk masa pertumbuhan (pre-starter dan starter) sudah dilaksanakan, terutama vaksinasi terhadap ND, AI dan IB;

3. Berikan antibiotika yang bisa menembus paruh dan atau sinus, yaitu antibiotika golongan makrolida (Eritromisin, Tilosin, Spiramisin dll) pada ayam yang sedang dipotong paruhnya, selama 4-5 hari, bisa via air minum atau via pakan, untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi sekunder;

4. Paruh ayam yang baru dipotong tidak boleh menyentuh dasar wadah pakan. Resikonya bisa terjadi tumor (granulasi). Bila terjadi granulasi di paruh bawah, bisa menyulitkan ayam saat mau makan. Maka piring wadah pakan pastikan terisi makanan cukup tebal, selalu terisi minimum 2-3 cm, dan tidak boleh sampai kehabisan selama minimum 5 hari atau sampai benar-benar kering.

KETERANGAN FOTO


Foto 2 : Alat potong paruh (debeaker) siap pakai;


Foto 3 : Teknik memegang kepala ayam saat dipotong;

Foto 4 : Potongan paruh pullet umur 9 minggu.


0 komentar:

CARA PEMBIBITAN AYAM KAMPUNG SILANGAN (AKS)


1. Tentu saja harus dengan program kawin suntik (inseminasi buatan = IB);

2. Mesti pelihara ayam kampung jantan yang benar-benar terpilih sebanyak 30 - 35 ekor untuk 

mengawini 1.300 ekor betina (1 jantan vs 30-50 betina) dengan metode pengenceran sperma :


> fisiknya benar-benar prima : sehat, tinggi, besar dengan bobot proporsional;
> mampu menghasilkan cairan sperma (semen) dengan volume >1 ml tiap ejakulasi;
> sel spermatozoa-nya berjumlah 50 - 100 juta sel per ml, bisa diperiksa di bawah mikroskop dengan 

pembesaran 100 kali;

> bentuk sel spermatozoa normal dan aktif bergerak (motile);
> agar lebih efisien, sperma ayam pejantan selain diencerkan, mesti ada perlakuan sexing sperma. Hasilnya bisa dipilih calon DOC jantan dengan probabilitas -/+ 75%.


Dengan demikian, 1 ekor pejantan dengan pengenceran spermatozoa yang baik dan benar, bisa digunakan untuk mengawini 30-50 ekor betina. Ekonomis.

3. Dicontohkan jumlah betina ayam ras petelur (layer) pada umur 20 minggu (pullet in), sebanyak 1.300 ekor, kelompok umur (flock) ke-1;

4. Perhitungan teknis :

> HD rata-rata 80%, maka akan dihasilkan telur 1.040 butir;

> setelah diseleksi, yang memenuhi syarat sebagai telur tetas (hatching egg = HE) 95% = 988 butir HE;

> setelah dieramkan, diteropong (candling) pada hari ke-7 dan ke-18, fertilitas 90% = 889 butir;

> setelah dieramkan selama 504 jam (21 hari), akan menetas 85% = 756 ekor Day Old Chick (DOC);

> setelah dilakukan seleksi, yang memenuhi syarat untuk dijual (salable) 97% = 733 ekor DOC sehari = 5.132 ekor per minggu (50 box);

5. Telur yang ditetaskan pertama kali dipanen, mulai berbobot 58 gram atau umur induk 28 minggu untuk betina ayam ras petelur. Maka dua hari sebelum telur tetas dipanen, harus mulai dilakukan inseminasi buatan (IB), telurnya sudah fertil;

6. Kawin suntiknya dijadwal setiap 5 hari sekali, sudah cukup fertil.

7. Umur induk diambil telur tetasnya paling tua umur 65 minggu atau bobot telurnya maksimum 65 gram/butir. Semakin tua induk, kualitas DOC akan turun. Biasanya lemah.

Pullet In Periode Ke-2 (Flock Ke-2), interval waktunya 25 minggu kemudian. Demikian selanjutnya, pullet in setiap 25 minggu. Pada saat flock ke-3 sudah mulai berproduksi, flock ke-1 sudah tidak dikawini lagi. Bisa juga diafkir.

Jadi, idealnya pembibit punya 3 kandang induk dan 3 kadang pejantan.

MESIN PENGERAM (SETTER) DAN PENETAS (HATCHER)
Saya merekomendasi pemakaian mesin yang full automatic untuk menghasilkan daya tetas yang tinggi. Tentu saja mesinnya dibuat atau diproduksi oleh orang atau pihak yang berpengalaman dan sudah teruji.

Ada mesin yang model terpisah antara setter dengan hatcher. Tetapi ada juga mesin yang two in one (2 in 1). Setter dan hatcher jadi satu mesin.

Di foto nomor 6 dan 7, contoh mesin 2 in 1 dengan kapasitas 5.184 butir. Terdiri dari 12 rak @ 432 butir/rak. Harganya -/+ Rp 75 juta, belum ongkos kirim. Perlu disediakan punya 3 mesin untuk melayani 3 flock induk.

Pertanyaan yang biasa diajuka oleh calon investor :

1. Berapa modal investasi dan modal kerjanya ?


2. Bagaimana proyeksi atau estimasi arus kas-nya (cash flow projection) ?

3. Bagaimana proyeksi atau estimasi laba - ruginya (profit - loss projection) ?

4. Berapa rata-rata labanya per tahun ?

5. Berapa bulan kembali modal (return on invesment = ROI) ?

Catatan :

Jawaban atas 5 pertanyaan tsb, bila disusun akan menjadi sebuah buku "Proposal Usaha Pembibitan Ayam Kampung Silangan", sebanyak 200 halaman. Dimana di dalamnya ada data-data tentang harga pullet 20 minggu, harga ayam pejantannya, harga pakan, harga jual DOC-nya dan rancangan anggaran belanja (RAB) biaya investasinya. Juga ada penjelasan tentang standar produksi dan standard operation procedure tata kelolanya.


pertanyaan 
1. Pak bagai mana kerangka proposal yg baik, dan apa saja poin yg harus ada setiap bab pada proposal. 


  • 1.  jawaban
    Intinya :
    1. Mesti menggunakan standar teknis yang paling mendekati riil;


    2. Menggunakan satuan harga mutakhir dan estimasi inflasi 5 tahun ke depan;

    3. Ada cash flow projection;

    4. Ada profit - loss projection;

    5. Harus bisa menjawab, berapa lama return on Investment (ROI)-nya.


0 komentar:

Organ Reproduksi sapi Jantan


2.2. Organ Reproduksi Jantan Organ kelamin primer yaitu gonad jantan yang dinamakan testis. Organ
kelamin sekunder terdiri dari epididimis dan vas deferens. Kelenjar pelengkap terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper. Sedangkan organ kelamin luar terdiri dari penis, preputeum , dan scrotum (Nugroho,2008).

2.2.1. Organ Kelamin Primer
Testis adalah organ reproduksi primer pada ternak jantan, sebagaimana halnya ovarium pada ternak betina. Testis dikatakan sebagai organ primer karena berfungsi menghasilkan gamet jantan (spermatozoa) (Saputro, 2008).

2.2.2. Organ Kelamin Sekunder
Epididimis merupakan saluran reproduksi jantan yang terdiri dari tiga bagian yakni, caput epididymis, corpus epididymis, dan cauda epididymis. Caput epididymis merupakan muara dari sejumlah duktus deferents dan terletak pada bagian ujung atas dari testes. Corpus epididymis merupakan saluran kelanjutan dari yang berada diluar. Sedangkan cauda epididymis merupakan kelanjutan dari corpus yang terletak pada bagian bawah ujung testes (Nugroho, 2008). Vas deferents adalah pipa berotot yang pada saat ejakulasi mendorong dari epididymis ke ductus ejakulatoris dalam uretra prostatic. Vas deferens merupakan saluran berdiameter 2 mm yang menghubungkan kauda epididymis dengan uretra (Ismudiono, dkk., 2010). Kelenjar prostat adalah kelenjar yang letaknya berada di bawah kelenjar vesikuler, tepatnya mengelilingi pelvis uretra. Kelenjar ini bentuknya berbeda-beda. Pada sapi berbentuk bulat dan lebih kecil dari kelenjar vesikuler. Kelenjar prostat mengahsilkan secret yang bersifat alkalin yang memberikan bau yang khas pada semen. Kelenjar bulbouretral atau yang disebut Gland Cowpers merupakan sepasang dan letaknya lebih ke belakang (caudal) dari kedua kelenjar tesebut, yaitu di tempat tikungan dimana uretra membelok kebawah sewaktu uretra akan keluar dari ruang pelvis. Secret dari kelenjar ini sangat berguna pada saat sebelum kopulasi dimana sekresinya bersifat apocrine yang fungsinya untuk membersihkan saluran uretra dari sisa-sia urin dan kotoran (Feradis, 2010).

Praeputium merupakan lipatan kulit yang ada disekitar ujung penis. Kantong testis disebut skrotum. Skrotum merupakan suatu kulit yang bentuknya seperti kantong yang ukuran, bentuk dan lokasinya menyesuaikan dengan testis yang dikandungnya. Kulit skrotum tipis dan sediki atau tidak berambut. Fungsi utama skrotum menurut Feradis (2010) adalah menyokong dan melindungi testis dan juga mengatur terperatur testis dan epididimis. Uretra merupakan sebuah saluran tunggal yang membentang dari persambungan dengan ampula sampai pangkal penis. Fungsi uretra adalah sebagai saluran kencing dan semen (Nuryadi, 2000)

0 komentar:

Cara Ampuh Mengatasi Sapi Sulit Birahi



1. Suntik GnRH (pakai merek Chorulon) pada hari pertama (misal tgl 1);


2. Suntik Progesterone (2,5 ml) pada 8 hari berikutnya (tgl 9);


3. Suntik PGF2A (bisa pakai merk Lutalise atau Prostavet) pada 10 hari berikutnya (tgl 19).

Biasanya pada 3 hari kemudian sapi akan birahi (tgl 22). Jadi, tepat 21 hari atau 1 (satu) siklus dari pertama treatment.

Fungsi GnRH dalam hal ini adalah mengaktifkan organ-organ reproduksi dengan cara memperlancar aliran darah ke uterus dan ovarium, dan menjaga elastisitas.
Sedangkan Progesterone adalah untuk menebalkan dinding uterus sehingga timbul negatif feedback terhadap ovulasi.

PGF2A sudah banyak kita tahu fungsi utamanya adalah menggertak birahi dengan cara meluruhkan Corpus Luteum (CL).

Insya Allah birahi akan terjadi pada hari ke-22 seperti yang saya tuliskan di atas. Kalaupun IB-nya gagal, biasanya pada siklus birahi berikutnya akan normal dan IB bisa sukses. IB pertama memang ada kemungkinan gagal karena kualitas sel telur yang biasanya kurang bagus setelah organ reproduksi bermasalah untuk rentang waktu sekian lama.

Total biaya untuk beli 3 (tiga) macam hormon di atas sekitar -/+ Rp 300.000 - 400.000,-.

CATATAN
1. Perlu diingat bahwa membuat sapi birahi itu adalah satu hal;

2. Membuat sapi bunting itu adalah hal yg berbeda;
3. Dan membuat sapi beranak itu hal yg beda lagi;
4. Membesarkan pedet makin beda lagi.
5. Yang birahi belum tentu bisa bunting (straw jelek, rusak, salah IB, dsb);
6. Yang bunting belum tentu bisa mempertahankan kebuntingannya (ada kemungkinan aborsi);
7. Yang terus bunting juga belum tentu selamat pedetnya saat melahirkan (distokia);
8. Yang lahir selamat pun belum tentu bisa survive pedetnya (kembung, mencret, dsb) sampai disapih (lepas susu).

Seru jadi peternak sapi, terutama sapi susu. Maka wajar kalau selama ini penghargaan pemerintah sungguh sangat tinggi kepada peternak sapi. Saking tingginya sampai sundul langit.

Kepada para peternak sapi, selamat berdoa dan bekerja pakai 4 Kartu AS :
1. Kerja kerAS;
2. Kerja cerdAS;
3. Kerja ikhlaAS;
4. Kerja tuntAS.

Semoga sukses.
Aaamiiin.

0 komentar:

INFO

loading...