info terkini

loading...

GEJALA INFEKSI CORONA




HARI KE 1-3
1. Gejala mirip masuk angin
2. Sakit tenggoroka  ringan, sedikit sakit
3. Tidak demam tidak lelah
4. Masih makan minum secara normal

HARI KE 4
1. Sakit te ggorokan sedikit, mabuk badan
2. Suhu tubuh mulai naik
3. Mulai anaroksia, sakit kepala ringan
4. Mulai suara serak dan diare ringan

HARI KE 5
1. Sakit tenggorokan suara serak
2. Suhu tubuh berkisar antara 36,5-36,7
3. Tubuh panas ringan
4. Tubuh lelah, merasakan nyeri sendi
(tahap ini sulit dikenali sebagai infeksi dingin atau koroner)

HARI KE 6
1. Mulai demam ringan suhu sekitar 37
2. Batuk dengan lendir atau batuk kering
3. Kelelahan, mual, sesekali sulit bernafas
4. Jari sakit, diare, bisa muntah

HARI KE 7
1. Demam lebih tinggi dari 27,4 - 37,8
2. Batuk berdahak berlebihan
3. Nyeri semua badan
4. Frekuensi nafas pendek dan muntah

HARI KE 8
1. Demam mencapai suhu 38 lebih
2. Sulit bernafas dan batuk tak berhenti
3. Susah berbicara, sakit kepala
4. Nyeri sendi, sakit punggung

HARI KE 9
1. Gejala bertambah buruk
2. Demam berantakan, batuk tidak mereda
3. Meski sudah berusaha anda kesulitan bernafas
(Pada saat ini tes darah dan rontgen paru-paru harus di ambil untuk di periksa)

Bantu share ke 5 grup agar semua orang paham Gejala Corona, agar orang paham apa yang harus di perbuat. 

SATU kebaikanmu akan menolong BANYAK orang.

Sumber
https://www.facebook.com/Amaliafanscantik/photos/a.107513630889334/111748547132509/?type=3



0 komentar:

AKIBAT COVID -19 TERHADAP PETERNAKAN


CORONA EFFECF

Peternakan ayam petelur juga sedang mengalami masa-masa sulit, akibat wabah Covid-19. Harga pakan naik, sebaliknya harga telur cenderung turun (harga telur bisa di bawah harga pokok produksi).

Tampaknya masa sulit ini masih akan berjalan beberapa bulan ke depan, setidaknya 6 bulan.

Langkah-langkah STRATEGIS apa saja yang secara sistematis harus peternak layer lakukan agar tetap bisa bertahan hidup usahanya.

Langkah krisis pada 3 bulan pertama :
1. Efisiensi gaya hidup, yaitu kurangi pengeluaran untuk keluarga hanya yang pokok saja atau sampai batas minimalis.

2. Efisiensi biaya operasional kandang, tetapi tidak mempengaruhi performans produksi. Produksi telur tidak sampai drops.

3. Lakukan seleksi berdasarkan absensi produksi. Yang produksinya jelek, di bawah 70% di-culling atau diafkir (dijual).

Bila krisis masih berlanjut, maka pada 3 bulan kedua :
1. Gunakan 80% dana tabungan untuk menutup kerugian. Yang 20% ditahan untuk biaya hidup pemilik.

2. Likuidasi (jual) aset-aset yang tidak perlu seperti mobil, motor atau apapun yang dirasa tidak atau kurang penting. Kendaraan yang ada dimanfaatkan semaksimal mungkin.

3. Cari hutangan baru kalau bisa.

4. Bagi yang sudah punya hutang, mintalah restrukturisasi dan atau penjadwalan kembali bayar hutangnya.

4. Kalau punya piutang, segera lah ditagih untuk membantu likuiditas beli pakan dan biaya operasional.

Bila krisis masih berlanjut sampai 3 bulan ketiga :
1. Potong pusat kerugian dengan aborsi ayam yang berumur di atas 60 minggu atau sekitar 1/3 populasi ayam. Sisakan 2/3 populasi.

2. Uang hasil dari aborsi, pergunakan untuk beli pakan, biaya operasional dan sebagian untuk biaya beli DOC sebanyak 10-20% dari kapasitas kandang.

3. Bila belum cukup, lakukan aborsi populasi lagi sebanyak 1/3 populasi sehingga sisa populasi tinggal 1/3 tapi terdiri ayam yang masih berumur muda. Masih puncak produksi.

Hasilnya, ada 2 kemungkinan :
1. Bisa jadi dalam jangka 9 bulan krisis sudah selesai dan situasi perekonomian kembali normal dan usaha Anda tetap bisa berjalan dengan populasi tinggal 1/3 kapasitas untuk modal bangkit kembali.

2. Bila krisis belum selesai, maka sampai lah saatnya untuk GULUNG KANDANH dan biasanya tidak bisa bangkit kembali.

Semoga teman-teman peternak layer terutama yang skala kecil, kurang dari 10.000 ekor mampu menjadi juara bertahan dari krisis CORONA EFFECT.

Selain langkah strategis, tentu perlu diimbangi dengan langkah-langkah taktis.

"Mas Mukidi, langkah taktisnya apa saja?", tanya Sri.



Sumber.

https://www.facebook.com/groups/267923086904450/permalink/1071328189897265/



0 komentar:

TEKNIK PEMBERSIHAN KANDANG





Setelah pakai, semua peralatan, tempat pakan, tempat minum dan lain-lain dilepas untuk dicuci dan disterilkan, maka kandang harus dibersihkan dari semua bentuk kotoran. Baik kotoran di permukaan dalam kandang, di permukaan luar kandang dan di lingkungan kandang. Dibuang jauh dari lingkungan kandang atau dimusnahkan dengan cara dibakar sampai habis. 

Pembersihannya bisa pakai sapu lidi, sikat ijuk dan atau sikat kawat. Karena kotoran merupakan salah satu media hidup mikroba (virus, bakteri, jamur, protozoa dll) dan serangga.

PENCUCIAN

Namanya mencuci wajib hukumnya pakai deterjen atau sabun. Seperti mencuci baju dan atau mandi, selalu pakai deterjen. Tanpa deterjen belum bisa dikatakan mencuci. Perbandingan deterjennya relatif jumlahnya, tergantung konsentrasi deterjennya. Sebab ada deterjen yang konsentrasinya tinggi, ada yang sedang dan ada yang rendah. Yang penting, campuran deterjen dengan air, harus cukup berbuih. Deterjen ini selain sebagai pembersih, juga sebagai antiseptik ringan.

Kandang harus bersih dari semua bentuk kotoran karena ada mikroba yang bisa tahan hidup di dalam atau di balik kotoran : ND 3 bulan, Gumboro 6 bulan.

Mencuci kandang seyogyanya pakai alat semprot (sprayer) dengan tekanan cukup tinggi, 30 - 40 bar supaya benar-benar bersih. Bisa pakai sprayer merk Sanchin SC-30 atau SC-45. Permukaan kandang yang bersih akan meng-efektifkan kerjanya desinfektan.

Cara Penyemprotan :
1. Kandang panggung, dimulai dari bagian bawah kandang, disemprot ke arah atas;

2. Dari dinding luar disemprot ke arah dalam;

3. Di ruang dalam kandang, dari atas (atap), ke arah dinding dalam disemprot ke arah luar;

4. Terakhir mencuci lantai, ke arah bawah.

Dengan metode ini, pencucian berjalan searah, kotorannya tidak bolak-balik sehingga menjadi hemat waktu, tenaga dan biaya.

STERILISASI

Setelah dicuci bersih, dilanjut disterilkan pakai bahan kimia desinfektan kuat untuk membasmi mikroba (virus, bakteri, jamur, lumut, ganggang dll) dan serangga. Pilihan terbaik dan efisien saat kandang kosong adalah formalin dengan kadar 0,5% (formalin 37-40% 1 bagian + air 79 bagian). Karena formalin ini baunya sangat keras, maka petugas yang menyemprot mesti dilengkapi alat pelindung : kacamata renang, masker penutup hidung, baju lengan panjang, celana panjang, topi dan sepatu booth.

Setelah selesai menyemprotkan formalin, petugas mesti diberi minum susu 2 gelas sehari selama 3 hari berturut-turut, demi kesehatan si petugas. Berikan susu yang berkalsium tinggi. Tujuannya untuk meluruhkan zat beracun formalin dari dalam tubuh.

Kemudian membasmi serangga, pakai insektisida untuk di dalam kandang, di luar kandang dan lingkungan kandang. Seyogyanya hindari insektisida golongan organofosfat. Bisa pakai insektisida golongan Karbamat dan atau Permetrin.

Kemudian kandang dibiarkan kosong dalam kondisi steril ini selama minimum 2 minggu, JANGAN MENAWAR. Ini yang dimaksud keadaan kosong yang sesungguhnya. Bukan dihitung sejak selesai panen. Tujuannya untuk memutus siklus hidup mikroba.

PERSIAPAN BROODING

Mulai pasang tirai dinding dan tirai dalam untuk brooder dimana semua peralatan sudah dalam kondisi bersih dan steril : alat-alat pakan, minum, chick guard, sumber penghangat, litter. Bila semua sudah terpasang sebagaimana mestinya, perlu disterilkan lagi pakai desinfektan. Bisa pakai sprayer atau diasapkan (fogging). Berikutnya, 3-4 hari sebelum chick in, disterilkan lagi pakai desinfektan.

Dengan perlakuan sterilisasi yang baik dan benar, kondisi kandang bekas pakai berkali-kali pun akan berfungsi seperti kandang baru. Bisa menghasilkan performance seperti yang diharapkan.




0 komentar:

BEGINILAH AKIBAT LAUKDAUN



F
"Kalau ayam terus di kandang, pengeluaran semakin besar. Sementara ayam tetap harus diberi pakan, pakan mahal, sementara harga jualnya jatuh. Ya lebih baik kosongkan kandang, agar ruginya tak terlalu besar," papar Herry.

Mengenai pedagang di pasar yang tetap menjual dengan harga tinggi, Herry juga mengaku menilainya sebagai hal yang wajar.

"Pedagang daging ayam di pasar itu omzetnya sudah jatuh. Di saat seperti ini, bisa jual 50 kg sehari itu sudah hebat. Mereka butuh untung atau selisih yang lebih besar sebagai kompensasi dari menurunnya omzet," kata Herry.

Namun demikian menurut Herry, ada bahaya yang harus diwaspadai dari situasi ini. "Fenomena ini kan sudah berlangsung dua pekan. Kalau sampai berlangsung selama 2 bulan, maka di bulan ketiga, ayam akan langka dan harga meroket. Dan itu bisa terjadi di masa Lebaran. Nanti masyarakat yang menjerit, di hari raya ayam mahal bahkan sulit didapat," katanya.

0 komentar:

PENGENDALI LALAT YANG AMPUH DAN SAKTI




Lalat dewasa sesungguhnya hanya 20% dari total populasi lalat. Yang 80% masih berupa calon lalat (telur, larva, pupa). Tindakan yang komprehensif dalam pengendalian lalat adalah bila mampu memotong siklus hidup lalat saat masih berupa calon lalat, terutama larvanya.

SIKLUS HIDUP LALAT

Lalat dewasa selama masa hidupnya yang relatif pendek, 6-7 minggu, mampu menghasilkan telur sebanyak 100.000 - 150.000 butir telur. Lalat dewasa bertelur di tempat yang sekiranya cocok untuk penetasan telurnya, yaitu di tempat kotoran ayam yang lembab dan atau becek, dan hangat. Bila kondisi lingkungannya cocok, maka dalam tempo 8 - 24 jam telur lalat akan menetas menjadi larva. Setelah menjadi larva dan berada di tempat yang cocok, becek atau basah dan hangat, maka dalam tempo 4 - 7 hari, larva lalat akan bermetamorfosa (berubah bentuk) menjadi pupa (kepompong). Pupa akan berubah bentuk menjadi lalat dewasa dalam tempo 10 - 20 hari.

MENGENDALIKAN

Sesuai judulnya, peternak bisa mengendalikan populasi lalat di kandang ayam (terbuka) dengan cara efisien, tapi efektif. Yaitu, fokus mematikan larva lalat dengan menggunakan obat larvasida. Mesti dilakukan terus menerus. Bila dilakukan dengan konsisten, niscaya populasi lalat di kandang akan terkendali sampai batas minimalis secara efektif dengan biaya efisien. Karena tindakannya langsung ke sasaran sumber lalatnya, yaitu larva (belatung).

Dari hasil penelitian dan pengalaman saya di lapangan, saya buatkan produk pembasmi larva yang harganya murah, HET hanya Rp 100.000,-/botol isi 1 kg. Belum ongkos kirim. Namanya LARVALAT.

Aplikasinya, larvasidanya ditaburkan langsung ke kotoran yang ada larvanya, rata. Bisa juga dilarutkan dulu pakai air dengan perbandingan larvasida 1 bagian ditambah air 9 bagian. Diaduk sampai larut rata. Kemudian disemprotkan ke kotoran yang ada larvanya pakai alat semprot (sprayer).




0 komentar:

Gambaran nasib peternak broiler



Para peternak ayam terancam rugi pasar. Hal ini lantaran harga ayam broiler saat ini ambruk. Situasi sendiri semakin sulit lantaran, pasokan yang melimpah dan permintaan yang terus berkurang mengakibatkan harganya terus merosot. Di level peternak, harga ayam bahkan hanya berada di kisaran Rp. 10.000 per kilogramnya.
Salah seorang peternak di Desa Putat, Kecamatan Patuk, Harsono mengaku saat ini terus dilanda kebingungan. Walaupun jika dilihat hasil panen sebetulnya cukup bagus di mana angka kematian minim dan berat ayam memadai. Namun akhirnya justru menjadi ironis, karena permintaan di pasaran sangat minim. Hal ini berimbas pada harga daging ayam yang terus anjlok. Hal ini tentu membuatnya terancam menderita kerugian yang cukup besar.
Harsono sendiri mengelola tiga kandang. Dua diantaranya panen tiga hari yang lalu, sedangkan satu kandang lagi ayamnya baru berumur delapan hari.
“Saya ikut perusahaan atau plasma, hasilnya dapat dari prestasi ayam hidup dan harga di pasaran. Kalau keadaan seperti ini, kita bingung juga,” ujar dia, Senin (06/04/2020).
Harsono mengungkapkan, ia akan mendapatkan penghasilan dari selisih harga yang didapatkan di pasaran. Namun dengan kenyataan yang saat ini terjadi, ia harus menghisap jari. Harga di pasaran anjlok membuat bonus tersebut tidak bisa diraih. Ia mengaku kasihan dengan perusahaan yang bermitra dengan dirinya karena mengalami kerugian cukup besar.
Senada dengan Harsono, peternak ayam lainnya, Linangkung warga Desa Bunder, Kecamatan Patuk juga mengeluhkan hal serupa. Ia yang selama ini menjadi peternak mandiri mengalami kerugian cukup besar. Meskipun hanya memelihara ratusan ayam, namun ia mengaku merugi karena saat ini harga pakan justru naik.
“Tobat. Bagaimana tidak merugi wong kayak gini, masak harganya Rp 10.000 per kilogramnya. Normalnya Rp 18.000 ribu baru impas,” keluhnya, saat dikonfirmasi pidjar.com.
Ia pun memilih untuk mengolah ayam-ayam miliknya dan menjual setelah digiling dan dibuat butiran bakso.
“Harus putar otak biar meruginya tidak teralu dalam,” imbuh dia.
Tak hanya di level peternak, di level pengecer pun daging ayam juga mengalami penurunan. Yang tadinya pada kisaran Rp. 32.000,- per kilogram, saat ini hanya menyentuh Rp. 26.000,-.
Salah satu pedagang di Pasar Argosari Wonosari, Mukiyem warga Winong, Siraman, Wonosari mengatakan, harga ayam sendiri terus menurun setiap harinya. Penurunan harga ini sudah terjadi dari tengkulak.
“Meski harganya cukup murah, tapi pembeli sangat sepi,” jelas Mukiyem.
Alhasil keadaan semacam ini membuatnya juga harus mengalami penurunan omset. Jika dalam satu hari biasanya ia mampu menjual sebanyak 150 kilogram, namun kini hanya puluhan kilogram yang ia jual.
“Banyak warung-warung makan yang tutup, sekarang bisa laku 100 kilogram saja sudah maksimal,” imbuhnya.
Penurunan jumlah pembelian dan anjloknya harga ayam di level pengecer menurutnya dipengaruhi oleh Pandemi Covid19. Di mana saat ini masyarakat tengah menjauhi kerumunan untuk memutus rantai penyebaran virus yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya itu.

“Sudah setengah bulan belakangan ini jualan sepi,” sambung Mukiyem.

Terpisah Kepala Bidang Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih memaparkan, penurunan permintaan ayam potong ini cukup berpengaruh terhadap harganya. Bahkan saat ini ada para peternak menjual dengan harga Rp. 8ribu sampai Rp. 10ribu per ekor.
“Harganya sudah seminggu menurun karena permintaan berkurang,” tukas Yuni.

0 komentar:

Cara mudah mendapatkan efesiensi pakan layer

EFISIENSI PAKAN LAYER, DIPEROLEH DARI APA SAJA DAN BERAPA BANYAK ?

Tinggalkan teori yang mengajarkan bahwa feed intake (F.I) layer harus buuuaaanyak, 120 gram/ekor/hari atau bahkan lebih agar bisa baik performance produksinya. Kalau diterapkan terus menerus, bisa menjerumuskan peternak layer usahanya jadi in-efisien alias boros, karena rata-rata feed conversion ratio (FCR)-nya 2,40 atau bahkan lebih. Harga pokok produksi (H.P.P) telurnya jadi mahal dan bisa menjadi bangkrut, gulung kandang.

Bila dengan feed intake (FI) 105 - 109 gram/ekor/hari, sudah cukup, tidak usah galau. Tentu saja jauh lebih menguntungkan.

Yang dimaksud dengan F.I sedikit bisa dikategorikan cukup, bila memenuhi syarat dan ketentuan sbb :
1. Bobot badan layer bisa sesuai standar strain dan sesuai umurnya. Kalau toh kurang, maksimum 2%. Maka, lakukan kontrol bobot badan secara rutin minimum tiap bulan. Pengambilan sample-nya menggunakan metode DIAGONAL RANDOM SAMPLING, cukup 2 – 5% dari populasi. Peranan bobot badan ayam layer ini seperti lokomotif kereta yang menarik gerbong nomor 2 – 6 di bawah ini;

2. Ayam sehat dan tidak kanibal sehingga angka deplesinya maksimum 0,20% per minggu atau 0,86% per bulan atau maksimum 10% selama 61 minggu produksi dari umur 20 – 80 minggu;

3. Hen house (HH) semua umur layer yang ada, bisa sesuai standar 82 - 84% atau bisa mencapai 340 butir telur per ekor per periode s/d umur 80 minggu;

4. Bobot telur per butir semua umur layer bisa sesuai standar, minimum 63,0 gram/butir sehingga bisa mencapai minimum 340 Kg telur per ekor per periode s/d umur 80 minggu;

5. Tentu saja FCR semua umur layer bisa rata-rata 2,05 - 2,09. Tujuannya supaya biaya pakan dan harga pokok produksi (HPP) bisa rendah.

Tidak ada yang tidak mungkin, tidak ada yang tidak bisa kalau kita berusaha dan belajar terus menerus serta jangan lupa berdoa terus.
Hal ini baru menarik untuk didiskusikan. Jangan cuma mengeluh saja harga pakan mahal dan harga telur murah (di bawah HPP), lebih-lebih berharap ada bantuan pemerintah, tidak akan ada bantuan.

CARANYA
1. Buat lah pakan dengan kualitas setara “PERTAMAX TURBO RON-98” dengan harga masih dalam batas wajar. Kalau toh lebih mahal antara batasnya Rp 100 – 150,-/kg. Bukan hanya setara Premium. Tujuannya supaya irit pemakaian pakan. Prinsipnya, isi pakan harus dalam keadaan lengkap dan seimbang semua unsur-unsurnya (baca artikel : “11 Jurus Keseimbangan Formulasi Pakan Unggas”).

Untuk mencamput, gunakan mixer horisontal agar diperoleh homogenitas campuran yang tinggi, 94 - 95%;

2. Wajib hukumnya menggunakan DIGESTIBLE BOOSTER untuk pakan, yaitu probiotika yang khusus untuk unggas dimana probiotika tsb bisa meningkatkan daya cerna dan daya serap saluran pencernaan ayam terhadap pakan. Kerja probiotikanya bisa menghasilkan enzim :
> Amilolitik : yang bisa membantu memecah karbohidrat menjadi sederhana (seperti fungsi air liur);
> Lipolitik : yang bisa membantu memecah lemak kasar menjadi asam lemak;
> Proteolitik : yang bisa membantu memecah protein kasar menjadi asam amino;
> Selolitik  : yang bisa membantu memecah serat kasar menjadi karbohidrat sederhana;
> Lignolitik : yang bisa membantu memecah serat sangat kasar dan keras (lignine) menjadi karbohidrat sederhana;
> Asidofilus : menghasilkan asam sehingga membantu meng-asamkan saluran cerna sampai di usus besar berada pada pH 5,5.
(baca artikel “Pemanfaatan Probiotika Untuk Meningkatkan Performans Produksi Unggas”).

3. Pemberian air minum wajib hukumnya pakai nipple supaya pakan yang tercecer berkurang 2-3 gram/ekor/hari (lihat foto “Teknik Pemasangan Instalasi Air Minum Pakai Nipple”);

4. Pemberian pakan menggunakan alat distribusi anti tercecer, baik yang manual atau pun yang otomatis (lihat foto”Alat distribusi pakan anti tercecer manual dan otomatis”);

5. Jatah pakan ditimbang berdasarkan kebutuhan per baris (bukan per kandang) supaya lebih rata dan harus diratakan setiap 2 jam (07:00, 09:00, 11:00, 15:00 dan 15:30 waktu setempat);

6. Pemberian pakan 1 kali per hari pada sore pukul 15:00 waktu setempat dimana jumlahnya harus cukup untuk makan ayam sampai besuk siang pada pukul 12:00 waktu setempat, pas habis. Kemudian dipuasakan selama 3 jam dari pukul 12:00 – 15:00 waktu setempat (baca artikael “Teknik Pemberian Pakan Pada Layer Di Daerah Tropis);

7. Penyinaran tambahan diberikan pada pukul 01:00 – 06:00 waktu setempat (baca atau lihat “Ligthing Programm Layer Di Daerah Tropis”).

Itu cerita ku. Mana cerita mu?

0 komentar:

PRINSIP UTAMA MEMBUAT PAKAN TERNAK



Prinsip bikin pakan adalah keseimbangan. Yang utama keseimbangan antara kandungan energi metabolis (ME) dibanding protein kasar (CP) berada di dalam rentang (range) 142-155. Soal formula atau komposisi, sederhana saja.

Saat ini di Gorontalo, daerah panas. Pada siang hari, pukul 12:00 - 15:00 WITA, di dalam kandang suhunya bisa 34-35° C. Kelembaban relatif juga sangat tinggi, pada tengah malam sampai pagi, bisa 99%. RH saat siang hari 60-65%, karena panas, jadi kering.

Berdasarkan heat index setempat, siang hari HI = {(35x1,8) + 65 + 32} = 160, ekstrem, terpaksa saya gunakan komposisi pakan untuk ayam petelur, sbb :

1. Konsentrat isi 35-37% protein ---> 37%.
2. Jagung giling ukuran saringan 0,8 mm, yang sudah dibersihkan pakai kipas ---> 60%.
3. Katul ---> 2,2%.
4. Premix ---> 0,5%.
5. Toxin binder ---> 0,3%.
Total 100,0%.


Rasio ME (2.790 KCal/kg) : CP (18,8%) = 148.

Bila nanti dari hasil timbang bobot badan ayam masih kurang, masih di bawah standar, bisa jadi rasio-nya disesuaikan lagi menjadi 150. Evaluasi lagi.


Sebelumnya : 37% + 57% + 5,2% + 0,5% + 0,3% = 100,0%. Pemberian pakan secara ad libitum. Realisasinya, feed intake 100-105 gram/ekor/hari. Hasilnya bobot badan ayam tidak bisa naik.


Dengan komposisi yang baru, dengan pemberian pakan ad libitum. Realisasinya, feed intake 105 gram/ekor/hari, sudah cukup. Dikasih 110 gram/ekor/hari, ayam tidak bisa menghabiskan

0 komentar:

INFO

loading...