EFISIENSI PAKAN LAYER, DIPEROLEH DARI APA SAJA DAN BERAPA BANYAK ?
Tinggalkan teori yang mengajarkan bahwa feed intake (F.I) layer harus buuuaaanyak, 120 gram/ekor/hari atau bahkan lebih agar bisa baik performance produksinya. Kalau diterapkan terus menerus, bisa menjerumuskan peternak layer usahanya jadi in-efisien alias boros, karena rata-rata feed conversion ratio (FCR)-nya 2,40 atau bahkan lebih. Harga pokok produksi (H.P.P) telurnya jadi mahal dan bisa menjadi bangkrut, gulung kandang.
Bila dengan feed intake (FI) 105 - 109 gram/ekor/hari, sudah cukup, tidak usah galau. Tentu saja jauh lebih menguntungkan.
Yang dimaksud dengan F.I sedikit bisa dikategorikan cukup, bila memenuhi syarat dan ketentuan sbb :
1. Bobot badan layer bisa sesuai standar strain dan sesuai umurnya. Kalau toh kurang, maksimum 2%. Maka, lakukan kontrol bobot badan secara rutin minimum tiap bulan. Pengambilan sample-nya menggunakan metode DIAGONAL RANDOM SAMPLING, cukup 2 – 5% dari populasi. Peranan bobot badan ayam layer ini seperti lokomotif kereta yang menarik gerbong nomor 2 – 6 di bawah ini;
2. Ayam sehat dan tidak kanibal sehingga angka deplesinya maksimum 0,20% per minggu atau 0,86% per bulan atau maksimum 10% selama 61 minggu produksi dari umur 20 – 80 minggu;
3. Hen house (HH) semua umur layer yang ada, bisa sesuai standar 82 - 84% atau bisa mencapai 340 butir telur per ekor per periode s/d umur 80 minggu;
4. Bobot telur per butir semua umur layer bisa sesuai standar, minimum 63,0 gram/butir sehingga bisa mencapai minimum 340 Kg telur per ekor per periode s/d umur 80 minggu;
5. Tentu saja FCR semua umur layer bisa rata-rata 2,05 - 2,09. Tujuannya supaya biaya pakan dan harga pokok produksi (HPP) bisa rendah.
Tidak ada yang tidak mungkin, tidak ada yang tidak bisa kalau kita berusaha dan belajar terus menerus serta jangan lupa berdoa terus.
Hal ini baru menarik untuk didiskusikan. Jangan cuma mengeluh saja harga pakan mahal dan harga telur murah (di bawah HPP), lebih-lebih berharap ada bantuan pemerintah, tidak akan ada bantuan.
CARANYA
1. Buat lah pakan dengan kualitas setara “PERTAMAX TURBO RON-98” dengan harga masih dalam batas wajar. Kalau toh lebih mahal antara batasnya Rp 100 – 150,-/kg. Bukan hanya setara Premium. Tujuannya supaya irit pemakaian pakan. Prinsipnya, isi pakan harus dalam keadaan lengkap dan seimbang semua unsur-unsurnya (baca artikel : “11 Jurus Keseimbangan Formulasi Pakan Unggas”).
Untuk mencamput, gunakan mixer horisontal agar diperoleh homogenitas campuran yang tinggi, 94 - 95%;
2. Wajib hukumnya menggunakan DIGESTIBLE BOOSTER untuk pakan, yaitu probiotika yang khusus untuk unggas dimana probiotika tsb bisa meningkatkan daya cerna dan daya serap saluran pencernaan ayam terhadap pakan. Kerja probiotikanya bisa menghasilkan enzim :
> Amilolitik : yang bisa membantu memecah karbohidrat menjadi sederhana (seperti fungsi air liur);
> Lipolitik : yang bisa membantu memecah lemak kasar menjadi asam lemak;
> Proteolitik : yang bisa membantu memecah protein kasar menjadi asam amino;
> Selolitik : yang bisa membantu memecah serat kasar menjadi karbohidrat sederhana;
> Lignolitik : yang bisa membantu memecah serat sangat kasar dan keras (lignine) menjadi karbohidrat sederhana;
> Asidofilus : menghasilkan asam sehingga membantu meng-asamkan saluran cerna sampai di usus besar berada pada pH 5,5.
(baca artikel “Pemanfaatan Probiotika Untuk Meningkatkan Performans Produksi Unggas”).
3. Pemberian air minum wajib hukumnya pakai nipple supaya pakan yang tercecer berkurang 2-3 gram/ekor/hari (lihat foto “Teknik Pemasangan Instalasi Air Minum Pakai Nipple”);
4. Pemberian pakan menggunakan alat distribusi anti tercecer, baik yang manual atau pun yang otomatis (lihat foto”Alat distribusi pakan anti tercecer manual dan otomatis”);
5. Jatah pakan ditimbang berdasarkan kebutuhan per baris (bukan per kandang) supaya lebih rata dan harus diratakan setiap 2 jam (07:00, 09:00, 11:00, 15:00 dan 15:30 waktu setempat);
6. Pemberian pakan 1 kali per hari pada sore pukul 15:00 waktu setempat dimana jumlahnya harus cukup untuk makan ayam sampai besuk siang pada pukul 12:00 waktu setempat, pas habis. Kemudian dipuasakan selama 3 jam dari pukul 12:00 – 15:00 waktu setempat (baca artikael “Teknik Pemberian Pakan Pada Layer Di Daerah Tropis);
7. Penyinaran tambahan diberikan pada pukul 01:00 – 06:00 waktu setempat (baca atau lihat “Ligthing Programm Layer Di Daerah Tropis”).
Itu cerita ku. Mana cerita mu?
0 komentar: