STANDAR PERFORMANS LAYER MODERN
FAKTOR-FAKTOR
TEKNIS DAN NON TEKNIS YANG BERPENGARUH :
1. Sistem Perkandangan ................. 10%;
2. Bibit atau Genetik atau Strain ..... 10%,
3. Manajemen Pemeliharaan .......... 50%;
4. Nutri : Udara, Air, Pakan ............... 20%;
5. Keberuntungan ............................. 10%.
ALAT
UKUR :
1. Hen Day % (HD %) = produktifitas harian.
Jumlah
produksi telur hari ini dibagi jumlah ayam yang hidup pada pagi hari x 100%;
2.
Hen Week % (HW %) = produktifitas mingguan.
Jumlah
produksi telur selama 7 hari dibagi 7 dibagi lagi jumlah ayam yang hidup pada
awal minggu x 100%;
3.
Hen House (HH) = produktifitas seperiode dihitung sejak HW 5% sampai dengan
diafkir pada umur 80 minggu. Untuk memudahkan menghitung, bisa pakai patokan
umur 20 - 80 minggu (61 minggu x 7 hari = 427 hari).
Jumlah
kumulatif produksi telur seperiode dibagi jumlah ayam pada awal umur 20 minggu
dibagi lagi 61 (minggu) dibagi 7 (hari). Maka ketemu lah performans yang
komprehensif.
HH
dibentuk oleh :
1. Jumlah kumulatif telur (butir) seperiode;
2.
Dikalikan rata-rata bobot telur (gram/butir).
Misal,
jumlah telur 340 butir x 63 gram/butir = 21,4 kg telur.
Dulu,
sebelum tahun 2010, dalam prakteknya saya harus bisa mencapai HH :
1. Dalam satuan butir, 325 butir telur per ekor per periode, atau
2.
Dalam satuan bobot 63 gram/butir, 20,4 kg telur per ekor per periode.
Catatan
: perusahaan sudah bisa untung secara wajar. Yang dinilai untung secara wajar
adalah keuntungan bersih (net profit) minimum 24% per tahun.
Setelah
tahun 2010, seiring dengan mahalnya harga pakan dan seiring dengan peningkatan
potensi genetika strain layer modern, maka saya harus bisa setor HH minimum :
1. 340 butir telur per ekor per periode, atau
2.
Dengan bobot 63 gram/butir = 21,4 kg telur per ekor per periode.
Catatan
:
> bila performans 340 butir atau 21 kg telur tidak tercapai, maka peternak
akan sulit bisa untung secara wajar;
>
riilnya, perusahaan peternakan layer setelah tahun 2010 dapat untung antara
10-15% per tahun (net profit). Semakin tipis dan diiringi meningkatnya resiko
pemeliharaan. Di pandangan pihak perbankan, tidak fisibel (not feasible).
>
tetapi bukan berarti tidak bisa diusahakan menjadi untung secara wajar, bisa.
Karena layernya sudah modern, maka peternak harus mengelola peternakan layernya
harus secara modern juga. Itu bisa dilakukan dan dimulai dari pola pikir
peternak modern. Kata Cak Lontong, "MIKIR", sambil menunjuk
keningnya.
BAGAIMANA
CARANYA?
Apa syarat dan ketentuan yang mesti/harus/wajib dipenuhi?
Mari
kita diskusikan dengan pikiran terbuka dan perasaan lapang dada terhadap
perubahan, ide-ide kreatif dan inovatif. Tanpa perlu menyalahkan pihak lain,
terutama pemerintah.
Teruslah
bekerja, jangan berharap berlebihan pada negara, kecuali bila saya jadi Menteri
Peternakan, maka bidang peternakan (ternak, unggas dll) akan saya rubah menjadi
fisibel dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Saya
nyimak dengan seksama. Serius.
Setelah
saya tunggu 2 hari tidak ada teman yang mau berbagi, saya lanjut berbagi.
ILUSTRASI
Mau bibit atau strain ayam apa pun yang kalian pelihara.
Mau
pakan merk apa pun yang kalian berikan, entah hasil semi self mixing atau full
self mixing atau pakan komplit.
Mau
kadar protein dan energi berapa pun.
Mau
seimbang atau miring pakannya.
Mau
feed intake berapa pun dalam.sehari.
Mau
diberi makan berapa kali pun dalam sehari.
Mau
model kandang yang bagaimana pun yang kalian buat dan pakai pemeliharaan layer.
Mau
manajemen pemeliharaan bagaimana pun yang kalian terapkan.
Mau
berdoa sebanyak apa pun yang kalian panjatkan. Wajib berdoa.
Wajib
bisa memenuhi syarat dan ketentuan, baik secara kualitatif mau pun secara
kuantitatif agar performans produksi bisa mencapai standar.
SYARAT
DAN KETENTUAN
KUALITATIF
:
1. Jengger ayam layer berdiri tegak dan berwarna merah menyala;
2.
Matanya cerah;
3.
Mukanya merah menyala;
4.
Bulunya utuh dan tampak coklat mengkilat;
5.
Kotorannya kering, berdiri seperti candi;
KUANTITATIF
TERUKUR :
1. Bobot badan harus bisa mencapai standar strain sesuai umurnya, plus 5-10%.
Bobot badan saat diafkir pada umur 80 minggu, bisa mencapai rata-rata minimum
2.000 gram/ekor. Bila saat diafkir pada umur 80 minggu atau lebih dimana bobot
badan rata-ratanya di bawah 2.000 gram/ekor (misal hanya 1.800 - 1.900 gram),
maka itu sebagai tanda bahwa produksi telurnya HH sulit untuk bisa minimum 340
butir atau 21 kg per ekor per periode;
2.
Ayam dalam kondisi sehat, tanda-tandanya :
2.1. Tidak kanibal;
2.2. Deplesi (susut) jumlah ayam maksimum 10% seperiode (sampai umur 80 minggu
hari ke-7);
3.
Keseragaman (uniformity) minimum 85% dan nilai Co-effisien of Variation
maksimum 8;
4.
HH minimum 340 butir atau 21 kg per ekor;
5.
Bobot telur rata-rata minimum 63,0 gram/butir;
6.
FCR golbal = jumlah kumulatif pakan yang dihabiskan (kg) dari umur 20 - 80
minggu dibagi jumlah kumulatif produksi telur (kg). Standar semua strain FCR HH
2,11. Peternak harus bisa mengusahakan FCR seperiode 2,05 - 2,09 agar harga
pokok produksi (HPP) bisa rendah.
Persoalannya,
bagaimana bisa memenuhi syarat dan ketentuan, baik kualitatif mau pun
kuantitatif tsb?
CATATAN
:
1. Perhatikan standar performans di foto nomor 2, baris paling bawah. HH 361
butir dibagi selama 434 hari = 83,4% dan 22,6 kg telur (bobot telur rata-rata
62,6 gram/butir) dan bobot badan 2.000 gram;
2.
Strain ayam yang beredar di pasaran saat ini, interval bertelurnya masih 25
jam. Artinya HD dan HW maksimum 96% saat pucak produksi ( = sehari 24 jam
dibagi interval 25 jam dikalikan 100%).
Jadi
kalau ada laporan HD atau HW >96%, pasti ada yang keliru.
Penyebab :
Pertama, pungut telur dalam 1-2 hari terakhir tidak bersih, kemudian besok
pungutnya bersih sehingga seolah-olah HD (bukan HW) melonjak >96%. Bila
pungut telurnya selalu bersih selama 7 hari, maka Hen Week (HW) mingguan pasti
di bawah 96%. Ayam ketawa.
Kedua,
jumlah ayam riil lebih banyak dibanding yang tercatat di recording. Bila
dihitung di atas kalkulator, HD dan HW-nya lebih tinggi dibanding riil. Setelah
diaudit jumlah ayamnya, barulah terkoreksi, tidak ada HW >96%. Ditertawai
oleh ayam.
3.
Entah pada suatu saat bila ada strain ayam yang bisa bertelur dengan interval
waktu 24 jam, maka HD dan HW bisa 100% pada saat puncak produksi (peak
production) saja.
0 komentar: