PENYAKIT KOKSIDIOSIS
KOKSIDIOSIS
Parasit protozoa penyebab
Koksidiosis (Eimeria sp) ini sebenarnya termasuk fauna normal yang berada di
dalam saluran pencernaan ayam. Di mana ada ayam hidup, di situ pasti ada bibit
penyakit Koksidiosis. Tetapi akan berubah menjadi infektif bila jumlahnya
berlebihan akan menyebabkan sakit, bila di atas ambang sakit dan akan mematikan
bila jumlahnya melebihi ambang mati.
Ayam muda sampai dengan umur 8
minggu, masih sangat sensitif terhadap Koksidiosis. Makanya saat brooding
period, "litter" harus selalu bersih dan kering karena bibit koksi
akan tumbuh subur bila litter dalam keadaan lembab dan atau basah. Lantai
kandang yang baik adalah yang model panggung (slat), kotoran jatuh ke tanah
agar bibit Koksidiosis bisa terputus. Dengan lantai slat, resiko kejadian
Koksidiosis sangat berkurang.
Saat periode indukan (brooding
period), dari sekian banyak penyakit, >10 jenis penyakit yang mengancam anak
ayam, mencegah Koksidiosis menjadi prioritas pertama. Karena ada Koksidiosis
yang paling ringan (Eimeria acervulina), tanpa gejala klinis sama sekali.
Tetapi sangat menghambat pertumbuhan anak ayam. Dengan patologi anatomi, baru
bisa diketahui gejala-gejalanya oleh dokter hewan yang berpengalaman di
lapangan.
Puncak populasi bibit Koksidiosis
yaitu pada umur minggu ke-3 (21 hari) dan minggu ke-7 (49 hari). Bagi peternak
pada umumnya, yang paling mudah mencegahnya adalah dengan cara
"menggunting" siklus hidup Koksidiosis 7 (tujuh) hari sebelum jumlah
atau populasinya mencapi puncak. Berikan obat Koksidiosid (membunuh penyebab
Koksidiosis) pada awal minggu ke-3, yaitu pada umur 15 hari dan pada awal
minggu ke-7, yaitu 43 hari. Walau pun di dalam pakan pre-starter dan starter
buatan pabrik sudah dikasih obat Koksidiostas (obat yang mengendalikan jumlah
bibit Koksidiosis). Pilihan obatnya bisa preparat golongan Toltrazuril dan atau
golongan Sulfa. Penggunaannya wajib diganti-ganti (rolling) setiap 6 bulan
supaya tidak resisten (kebal).
Setelah umur 8 minggu, secara umum
anak ayam sudah mempunyai kekebalan alami. Walau pun Koksidiosis masih mungkin
muncul pada ayam dewasa, tetapi biasanya gejalanya ringan dan tidak mematikan.
Biasanya munculnya sebagai infeksi sekunder, didahului oleh serangan Necrotic
Enteritis (NE).
Teknik pencegahan kedua adalah saat
mengerjakan pembersihan dan sterilisasi kandang bekas pakai, gunakan
desinfektan yang bisa membasmi bibit Koksidiosis. Preparat yang ampuh adalah
asam krasilat, biangnya lisol.
0 komentar: