info terkini

loading...

FERMENTASI TERTUTUP



FERMENTASI TERTUTUP

Efektifitas probiotika 85% ditentukan oleh proses atau prosedur aplikasinya. Bila aplikasinya tidak tepat, sebaik apa pun suatu probiotika, maka hasilnya kurang atau tidak efektif. Yang diukur tentu saja performance produksi dan kualitas telurnya. Sebab nantinya, telurnya akan di-"branding" sebagai telur organik.
Yang kami fermentasi pakan komplit untuk layer. Nanti setelah diperam di wadah tertutup rapat dan kedap, selama minimum 4 minggu, akan diaplikasi.
Aplikasi selama 7 hari pertama, dosisnya 10% (pakan komplit 900 kg + pakan komplit fermentasi 100 kg). Selanjutnya dosisnya cukup 5%, seterusnya.
Tahap pertama, formula pakannya tetap seperti sebelumnya hanya tanpa antibiotic growth promotor (Non AGP). Tujuannya untuk mengetahui perbedaan performance antara sebelum dengan sesudah pemakaian probiotika. Menurut hemat saya, pakan hasil self mixing yang diterapkan selama ini masih menggunakan konsep pakan konvensional. Feed intake rata-ratanya masih 115 gram/ekor/hari. FCR rata-rata masih >2,25. Masih boros.
Tahap kedua, kurang lebih setelah sebulan pakai pakan komplit fermentasi (PKF) barulah saya buatkan formula pakan dengan konsep pakan diferensial. Dengan menggunakan pakan komplit fermentasi (PKF) 5%, feed intake cukup 106 - 108 gram/ekor/hari. FCR rata-rata targetnya 2,05 - 2,08. Low Cost Farming.
Ini yang saya bantu justru peternak skala besar dengan populasi 300.000 ekor layer produksi. Ada closed house sebagian.
Sayangnya justru peternak skala kecil tidak ada yang berminat dan berusaha agar low cost farming (LCF). Sepertinya, mental peternak skala kecil, belum berangkat perang sudah merasa kalah duluan.


0 komentar:

INFO

loading...