STRATEGI MENJAGA KESEHATAN AYAM
Keoptimalan fungsi masing-masing organ pernapasan sangat besar pengaruhnya terhadap produktivitas ayam, bahkan menjadi penentu kehidupan ayam. Perlu kita ingat kembali, suplai oksigen yang berkualitas dalam jumlah yang cukup menjadi prasyarat utama berlangsungnya fungsi tubuh ayam.
Sistem Pernapasan Ayam
Saluran pernapasan bagian atas ayam terdiri dari rongga hidung, laring, trakea (tenggorokan), bronkus dan bronkeolus. Rongga hidung terhubung langsung ke beberapa sinus seperti sinus infraorbitalis dan sinus supraorbitalis. Karena berhubungan langsung, sangat memudahkan benda-benda asing yang terdapat di udara, termasuk bibit penyakit dapat masuk ke dalam sinus secara langsung. Laring dan trakea tersusun atas otot dan tulang rawan.
Pada permukaan dalam (epitel) terdapat silia, sebagai alat pertahanan terhadap benda asing. Silia (bulu getar) berperan menyaring partikel-partikel yang tercampur udara yang dihirup ayam, seperti debu maupun bibit penyakit (virus maupun bakteri). Sedangkan pada bagian trakea, bronkus dan bronkeolus dilengkapi dengan sel-sel epitel yang juga mempunyai bulu getar dan sel tak bersilia yang akan menghasilkan lendir yang mengandung enzim proteolitik dan surfaktan. Adanya enzim dan surfaktan (penurun tegangan permukaan) tersebut mampu menghancurkan beberapa mikroorganisme patogen.
Fungsi utama saluran pernapasan ayam adalah menyediakan oksigen, mengeluarkan karbondioksida (CO2), membantu proses kekebalan primer dan memperlancar mekanisme pengaturan suhu tubuh. Syarat utama agar sistem pernapasan berfungsi baik adalah ketersediaan udara bersih dan saluran pernapasan yang sehat. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran udara bersih dan kotor. Udara bersih (kaya oksigen) akan diedarkan ke seluruh tubuh.
Ayam sendiri memiliki sistem pernapasan yang agak berbeda dengan sistem pernapasan pada hewan menyusui (mamalia, red), karena dilengkapi dengan kantung udara yang mempunyai struktur dan fungsi yang unik, serta paru-paru yang tergolong sederhana. Kantung udara merupakan selaput tipis berbentuk seperti balon yang berfungsi untuk membantu pernapasan. Kantung udara memiliki sel fagosit dalam jumlah sedikit, sedangkan proses pertukaran udara juga terjadi di kantung udara tersebut. Padahal setiap udara yang masuk mengandung berbagai bibit penyakit. Selain itu, kantung udara tersusun atas sel yang tipis dan sedikit pembuluh darah. Pada bagian ini sangat sedikit sel fagosit, sedangkan agen infeksi di lingkungan sangat banyak. Hal ini akan memudahkan agen infeksi untuk melakukan kolonisasi dan merusak sel-sel epitel. Maka tidak heran jika terjadi perubahan pada kantung udara, seperti mengalami peradangan atau menjadi keruh, hal tersebut bisa menjadi salah satu indikasi adanya serangan penyakit pernapasan.
Di samping itu, pada ayam, pertukaran gas/udara pernapasan terjadi di sepanjang kapiler-kapiler udara paru-paru yang berbentuk seperti jala, bukan di dalam alveolus (rongga udara dalam paru-paru). Itulah sebabnya mengapa ayam atau bangsa unggas secara umum sangat mudah mengalami keracunan lewat sistem pernapasan.
Kasus Penyakit Pernapasan
Kondisi umum penyakit pernapasan yang menyerang ayam pedaging dan petelur di Indonesia pada tiga tahun terakhir telah dirangkum oleh tim Technical Education & Consultation (TEC) Medion pada Grafik 1 dan 2. Dari kedua grafik tersebut dapat dilihat bahwa serangan penyakit pernapasan masih mendominasi dalam 10 top kasus penyakit. Penyakit bakterial masih didominasi oleh CRD, Korisa, dan CRD kompleks. Sedangkan ND dan AI masih menjadi primadona penyakit viral. Terutama penyakit AI pada ayam layer cukup marak.
Review Penyakit Pernapasan
- CRD dan CRD KRusaknya saluran pernapasan oleh Mycoplasma gallisepticum (penyebab CRD) akan menekan sistem kekebalan lokal pada lokasi tersebut sehingga agen penyakit lain mudah masuk ke dalam tubuh ayam. Atau dengan kata lain, CRD berperan sebagai pembuka pintu gerbang sistem pertahanan primer dan akhirnya memicu serangan infeksi penyakit sekunder. Komplikasi dengan colibacillosis merupakan yang paling umum terjadi di lapangan yang disebut dengan CRD kompleks.
- ND dan AISelain di musim hujan, saat pancaroba pun beberapa penyakit viral pernapasan seperti ND dan AI wajib diwaspadai. Pergantian cuaca yang ekstrem bisa berdampak stres pada ayam. Akibatnya daya tahan tubuh ayam menurun sehingga bibit penyakit dapat dengan mudah menyerang, termasuk virus AI, ND dan sebagainya. Peradangan dan perdarahan trakea adalah gejala perubahan bedah bangkai yang paling umum dari ayam yang terinfeksi ND atau AI.
- IB
- Infeksi virus IB klasik biasanya menyerang saluran pernapasan ayam yang ditandai dengan gejala ngorok, bersin dan cekrek (batuk ringan). Organ reproduksi juga mengalami kerusakan sehingga kualitas dan kuantitas telur turun. Kasus IB varian ditunjukkan dengan adanya perubahan patologi anatomi berupa pelebaran oviduk berisi cairan bening atau oviduct cystic.
- ILTVirus ILT mempunyai konsentrasi yang sangat tinggi pada permukaan trakea ayam yang terinfeksi (Bagus, 2000). Pintu masuk virus ILT yang alami yaitu melalui saluran pernapasan bagian atas dan mata (okuler).
- KorisaAyam yang terserang korisa akan mengalami pembengkakan muka, terutama di sekitar sinus infraorbitalis. Selain itu, tak jarang juga ditemukan mata berair seperti menangis. Saat dilakukan bedah bangkai, akan ditemukan di sekitar sinus infraorbitalis, adanya lendir atau kotoran dari hidung yang mula-mula encer dan berlanjut sampai kental berbau busuk.
Penanganan saat Terjadi Kasus
Dalam hal ini peternak perlu memperbaiki kondisi kandang serta melakukan penanganan feses, sekam, dan serangga dengan tepat agar tidak mempengaruhi kondisi ayam.
- Identifikasi penyebabIdentifikasi penyakit yang keliru berakibat pada penanganan yang kurang tepat. Segera cari penyebab kasus penyakit pernapasan misal karena faktor non infeksius atau penyakit. Pada kasus infeksius atau penyakit harus dilakukan diagnosa secara cepat dan tepat terkait dengan pemilihan antibiotik yang sesuai dengan penanganan penyakit.Isolasi dan seleksi
- Pemberian antibiotikUntuk menangani penyakit yang disebabkan oleh bakteri (CRD, CRD kompleks, korisa) perlu diberikan pengobatan dengan antibiotik. Penyakit CRD tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik golongan penicillin dengan target kerja pada dinding sel karena Mycoplasma sp tidak mempunyai dinding sel. Sebagai pilihan antibiotik, dapat diberikan dari golongan enrofloksasin (Proxan-S, Neo Meditril atauDoctril). Akan tetapi jika serangan agak parah dan kesulitan minum, ayam perlu diobati juga dengan antibiotik yang diberikan lewat injeksi/suntik seperti Vet Strep, Gentamin, atau Medoxy-LA.
- Pemberian multivitaminDalam hal ini kita perlu untuk mempercepat pemulihan kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh ayam. Pemberian multivitamin (Fortevit atau Vita Stress)
- Perbaikan manajemen pemeliharaan dan biosekuriti secara ketatPerlu dievaluasi kembali mengenai manajemen perkandangan dan tata laksana pemeliharaan yang kita aplikasikan.
Upaya Menjaga Kesehatan Pernapasan
Menghindarkan atau meminimalkan faktor penyebab gangguan saluran pernapasan menjadi salah satu solusi yang perlu kita kedepankan. Pada dasarnya pengendalian dalam menjaga kesehatan pernapasan diantaranya:
- Menciptakan Kondisi kandang yang Nyaman
Perbaiki kandang yang bocor untuk menghindari air hujan masuk ke kandang. Sekam yang lembab dan basah harus segera diganti atau ditambah dengan sekam baru. Namun sebelum ditambah sekam baru, sekam yang basah tadi sebaiknya ditaburi kapur tohor terlebih dahulu untuk membunuh mikroba di dalamnya. Kadar amonia di kandang dapat dikurangi dengan penyerapan nutrisi di dalam tubuh ayam yang optimal dan mengurangi pembentukan amonia. Misalnya dengan pemberian Ammotrol. Berantas lalat, nyamuk, dan serangga lainnya dengan insektisida. Untuk membasmi lalat bisa menggunakan produk Larvatox, Flytox dan Delatrin.
Suplai oksigen harus terpenuhi secara kualitas dan kuantitas. Sistem penapasan ayam berfungsi mensuplai udara atau oksigen ke dalam tubuh ayam. Jika udaranya kurang berkualitas, tentu akan mengakibatkan gangguan pada sistem pernapasan ayam. Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan suplai oksigen yang baik ialah pengaturan ventilasi kandang, manajemen buka tutup tirai, penambahan exhaust fandan pengaturan kepadatan maupun jarak kandang. Atur sistem buka tutup tirai kandang dengan baik untuk membantu kelancaran sirkulasi udara dari luar ke dalam kandang sehingga kadar amonia bisa terkendali.
- Biosekuriti untuk meminimalisir tantangan bibit penyakitPenyemprotan kandang setiap hari, pencucian dan sanitasi tempat pakan dan tempat minum tiap 3-4 hari sekali, serta desinfeksi air minum untuk mencegah penularan bakteri lewat air minum. Sanitasi air minum diantaranya bisa dilakukan dengan cara pemberian antiseptik (Desinsep/ Antisep/ Neo Antisep/ Medisep) atau kaporit (12-20 gram tiap 1.000 liter air). Sanitasi air ini sebaiknya dilakukan sesudah penyaringan/pengendapan agar antiseptik bekerja lebih efektif karena senyawa dalam antiseptik mudah terpengaruh oleh partikel organik.
- Program kesehatanMelakukan program cleaning program (aplikasi antibiotik sebagai tindakan pencegahan). Akan lebih efektif jika peternak juga memiliki data kejadian penyakit sehingga cleaning program dapat benar-benar dilakukan sebelum penyakit terjadi. Untuk penyakit yang disebabkan virus jika sudah terserang tentu tidak bisa diobati. Jika ayam terlanjur terserang penyakit tersebut. Lakukan program vaksinasi sesuai jadwal. Beri perhatian terhadap penyakit-penyakit yang meningkat terutama saat musim hujan seperti ND, AI, korisa dan IB. Alangkah lebih baiknya jika program vaksinasinya disesuaikan dengan waktu serangan penyakit, jenis vaksin yang digunakan (aktif atau inaktif, tunggal atau gabungan) dan umur ayam. Vaksin yang bisa digunakan antara lain:
- Medivac ND Hitchner B1, Medivac ND La Sota, Medivac ND Clone 45, Medivac IB H-120, Medivac ND-IB, Medivac ND Emulsion, Medivac AI, Medivac ND G7-AI Emulsion dan Medivac ND G7-EDS-IB Emulson.
- Pemberian terapi suportifUntuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan terutama pada organ pernapasan, alternatif cara yang bisa dilakukan ialah memberikan suplemen vitamin herbal, seperti Kumavit, Imustim dan Respitoran. Di dalam Kumavit terkandung ekstrak herbal Curcuma, multivitamin, asam amino, dan elektrolit yang dapat membantu memperbaiki proses metabolisme nutrisi di dalam tubuh ayam saat sakit, serta menambah nafsu makan dan daya tahan tubuh. Untuk mengurangi gangguan pernapasan, pemberian obat mukolitik dan antiradang seperti Respitoran yang menggunakan produk berbahan alami (herbal) menjadi salah satu pilihan penanganan yang tepat untuk mengatasi gangguan pernapasan.
- Saat terjadi infeksi bakterial maka akan timbul keradangan di saluran pernapasan yang kemudian menyebabkan produksi mukus atau lendir berlebih. Mukus yang berlebih tersebut akan menyebabkan saluran pernapasan lebih sempit dan ayam kesulitan bernapas. Respitoran mengandung herbal yang berfungsi sebagai antiinflamasi, menurunkan sekresi mukus, dan mengencerkan dahak.
- Sedangkan Imustim merupakan suplemen herbal berbentuk cair yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh unggas. Pemberian Imustim sebelum dan sesudah vaksinasi bekerja sebagai imunostimulan dengan mempercepat peningkatan titer antibodi hasil vaksinasi. Imustim juga mampu mempercepat peningkatan titer antibodi hasil vaksinasi.
- Monitoring titer antibodiSulitnya menentukan analisa penyakit seperti AI, ND atau IB, merupakan salah satu kendala yang dihadapi banyak peternak di lapangan. Pemanfaatan uji serologis (misalnya HI test dan ELISA), uji biologi molekuler (PCR dan sequencing) dapat dilakukan sebagai sarana meneguhkan diagnosa penyakit.
- Uji serologis juga bermanfaat untuk monitoring titer antibodi seperti AI. Medion menghadirkan MediLab (Medion Laboratorium) di beberapa kota besar di Indonesia, dengan begitu peternak diharapkan terbantu dengan adanya jasa uji laboratorium ini.
Artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).
0 komentar: