Cara membuat kuning telur berwarna lebih tua (oranye)
Pertanyaan
Saya beternak itik petelur sekaligus memproduksi telur asin. Jika saya ingin membuat kuning telur berwarna lebih tua (oranye) dikasih apa? Karena konsumen lebih suka warna kuning telurnya lebih tua, sementara kuning telur itik saya warnanya pucat.
Jawab:
Yth. Ibu Suhartatik, terima kasih atas pertanyaannya. Sebuah senyawa atau bahan kimia dalam kuning telur yang menyebabkan kuning telur tersebut terlihat berwarna kuning atau jingga adalah karoten atau disebut juga provitamin A. Di dalamnya terdapat pigmen warna xantofil.Semakin tinggi kandungan karoten/xantofil akan menyebabkan warna kuning telur semakin tua.
Di peternakan, kuning telur memang memiliki warna yang bervariasi mulai dari kuning pucat sampai dengan jingga tua. Untuk mengukur kualitas warna kuning telur dapat dilakukan secara visual yaitu mencocokkan warna kuning telur dengan kipas warna (yolk colour fan/yolk color chart), kisaran skor 1 sampai 15, dari warna pucat sampai pekat (Gambar A). Menurut Amrullah (2003), warna kuning telur yang bagus adalah yang memiliki skor minimal 10.
Pada kasus yang Ibu alami, kuning telur berwarna pucat kemungkinan berada pada skor 1-5. Pucatnya kuning telur dapat disebabkan oleh kurangnya asupan bahan pakan yang mengandung xantofil, atau bahan pakan yang diberikan sudah disimpan terlalu lama sehingga kandunganxantofil-nya berkurang. Maka dari itu, untuk mendapatkan warna kuning telur yang lebih tua dan disukai oleh konsumen, diperlukan tambahan pigmen xantofil. Hal ini karena ternak unggas (termasuk itik) tidak dapat menyintesis pigmen di dalam tubuhnya.
Ada 2 macam pigmen xantofil yang dapat Ibu gunakan, yaitu pigmen xantofil murni (pure) produksi pabrik dan pigmen xantofil alami. Pigmen murni yang biasa dipakai oleh peternakan komersial besar bukanlah feed additive yang murah sehingga sangat tidak efisien jika diterapkan untuk peternakan itik skala menengah ke bawah. Untuk peternakan itik yang Ibu jalankan, kami menyarankan untuk memberikan bahan baku pakan sumber pigmen xantofil alami.
Bahan pakan yang banyak mengandung pigmen xantofil di antaranya jagung, kacang tanah, kedelai, kunyit, limbah udang, dan daging keong mas. Dari semua bahan tersebut, yang umum diberikan untuk itik adalah jagung dan limbah udang. Porsi penggunaan jagung bisa sekitar 50-55% dari total berat pakan dan limbah udang sekitar 35-45%. Pencampuran jagung pada formulasi pakan itik selain bertujuan sebagai sumber energi juga merupakan sumber pigmen xantofil yang baik untuk pembentukan warna kuning telur. Sedangkan limbah udang juga bisa menjadi salah satu bahan pakan sumber protein untuk meningkatkan jumlah produksi telur itik.
Limbah udang di sini umumnya berupa kepala dan kulit udang. Untuk proses pembuatan pakan limbah udang, pertama rebus kepala dan kulit kepala udang. Setelah itu keringkan, lalu digiling menjadi tepung.
Info Medion Edisi September 2016
Artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).
0 komentar: