info terkini

loading...

KUNCI SUKSES FERMENTASI TERTUTUP




1. Ketahui Kadar Air Bahan Yang Akan Difermentasi.
Proses fermentasi terjadi dengan baik dan benar bila total kadar air bahan yang akan difermentasi berada di kisaran 25 - 30%.
Bila kadar airnya kurang, misal hanya 15 - 20%, maka tidak terjadi fermentasi. Setelah ditunggu-tunggu, tetap saja mentah. Tidak terjadi perubahan bahan baku dan atau pakan secara kimiawi dan organoleptik (biologis). Perubahan yang diharapkan bisa meningkatkan kualitas (quality booster) bahan baku pakan atau pun pakan lengkap, tidak terjadi.

Bila kadar airnya berlebih, misal 35 - 80%, bahan baku pakan basah (ampas tahu, ampas bir, onggok singkong) yang terjadi adalah proses pembusukan. Bukannya terjadi peningkatan kualitas bahan baku pakan dan atau pakan komplit, malah beracun (toksik). Harus dibuang, sama sekali tidak boleh diberikan ke ternak. Menyebabkan ternaknya mati.
Perlu diketahui bahwa, kadar air bahan ada di 2 tempat :
A. ) kadar air yang berada di dalam bahan (intriksik).
Bisa dikurangi atau diturunkan dengan proses pemanasan baik dijemur atau pun pakai oven (dryer) pada suhu 60 - 80° C selama beberapa waktu. Jangan memanaskan pada suhu di atas 80° C, nilai gizinya bisa rusak. Pemanasan pada suhu di atas 80° C, masuk kriteria pembakaran. Hasilnya bisa jadi arang.

Kadar air intrinsik, tidak bisa dikurangi dengan memakai mesin pemeras (spin) seperti mesin cuci baju dan atau alat pres. Kalau toh berkurang, jumlahnya sangat terbatas.
B. ) kadar air yang berada di luar bahan (ekstrinsik).
Air yang menempel di bahan baku, seperti embun dan atau air hujan yang terbawa oleh rumput. Atau seperti air yang masih bersama ampas tahu, ampas bir dan atau onggok basah. Bisa dikurangi dengan cara dijemur, di-oven atau diperas seperti pemeras (spin) mesin cuci baju.

Kadar air tsb di atas, dua-duanya harus dikurangi atau diturunkan menjadi berkadar air total 25 - 30%. Tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Kadar air bahan bisa diketahui bahkan bisa diukur dengan :
> alat instan moistre tester, model digital atau analog model jarum seperti alat ukur kadar air tanah;
> pakai oven (dipanasi) pada suhu 105° C, setelah 30 menit ditimbang, dipanasi lagi, 30 menit ditimbang lagi dst sampai bobotnya tetap. Sisa bahan itu lah yang disebut bahan kering (BK) atau Dry Matter. Bahan kering ini lah yang dipakai sebagai dasar perhitungan dalam formulasi bahan baku pakan atau konsentrat, dan kebutuhan pakan (feed intake) bagi ternak;
> secara manual dengan cara bahan digenggam kuat-kuat. Kemudian genggaman dibuka.

Hasilnya :
Bila menggumpal semua tapi tidak berair di telapak tangan, itu lah kadar air yang tepat.

Bila menggumpal semua tetapi berair di telapak tangan, itu tandanya kadar airnya masih berlebih. Untuk mengurangi, bisa ditambah dengan bahan yang kering, misal katul. Dicampur rata. Di-tes lagi. Sampai ketemu kadar air yang tepat.
Bila menggumpal sebagian, -/+ 50% (kepyar), dan tidak berair di telapak tangan, itu tandanya kadar air bahan masih kurang. Bisa ditambah air (tanpa klorinasi), dicampur sampai rata dan dites lagi. Sampai ketemu kadar air yang tepat.

2. Tentukan Aplikasi Fermentasinya :
> terbuka (aerob),
> setengah terbuka/tertutup,
> tertutup (an-aerob);


3. Pemilihan probiotika yang akan digunakan sesuai tujuan fermentasi secara in vitro atau secara in vivo. Probiotika yang menghasilkan enzim :
> amilolitik, memecah amilum (zat pati) menjadi bentuk sederhana;
> lipolitik, memecah lemak menjadi asam lemak;
> proteolitik, memecah protein menjadi asam amino;
> selulolitik, memecah selulosa dan hemiselulosa menjadi bentuk sederhana, dari oligosakarida menjadi disakarida, monosakarida dan turunannya;
> lignolitik, memecah lignin menjadi lebih sederhana, dari polisakarida menjadi oligosakarida.


4. Lamanya pemeraman yang sesuai dengan aplikasinya.
4.1. Fermentasi terbuka, perlu waktu singkat, 2 - 24 jam;

4.2. Fermentasi setengah tertutup, perlu waktu sedikit lama, 3 - 5 hari.
4.3. Fermentasi tertutup, untuk mem-fermentasi serat kasar (SK) dan serat sangat kasar (SSK) yang dilakukan secara tertutup (an-aerob) dan dipadatkan, perlu waktu lama 4 - 8 minggu agar dapat meningkatkan kualitas bahan baku dan atau pakan lengkap secara signifikan. Hasilnya, SK dan SSK turun secara signifikan. Sebaliknya, total digestible (TDN) naik secara signifikan. Dapat bonus peningkatan kadar protein dan palatabilitas bahan baku dan atau pakan komplit.
Bila yang difermentasi hanya karbohidrat (amilum atau zat pati), seperti bikin tape singkong dan tape ketan, waktu fermentasinya singkat, 4-7 hari sudah bisa matang.

BOLEH DILIRIK TAK BOLEH TERTARIK

0 komentar:

INFO

loading...