info terkini

loading...

TEKNIK MENYUSUN FORMULASI PAKAN AGAR SEIMBANG UNSUR-UNSUR PENYUSUNNYA, SESUAI KEBUTUHAN GIZI TERNAK DENGAN PERFORMANS OPTIMAL

GAMBAR 1


1. Kenali kandungan gizi bahan baku pakan sampai detailnya.

Misal 1 : kandungan gizi bungkil kacang kedelai (BKK) atau soya bean meal (SBM) :

Protein kasar 46 – 48%;
Methabolis energy 2.330 Kcal/kg (kilo calory/kg);
Lysine 2,57%;
Methionine 0,57%;
Cystin 0,60%;
Threonine 1,56%
Trypthopan 0,60%;
Calcium 0,29%;
Phosphor 0,27%;
Choline chloride 2.800 mg/kg;
Serat kasar 7,00%
Lemak kasar 0,80%

Misal 2 : kandungan tepung ikan 50% :
Protein kasar 50%;

Methabolis energy 2.950 Kcal/kg (kilo calory/kg);
Lysine 5,10%;
Methionine 2,10%;
Cystin 2,05%;
Threonine 2,40%
Trypthopan 0,60%;
Calcium 3,32%;
Phosphor 2,10%;
Choline chloride 3.050 mg/kg;
Serat kasar 1,00%;
Lemak kasar 8,00%.

Misal 3 : kandungan konsentrat layer isi 34 – 36% :
Protein kasar 34 - 36%;

Methabolis energy 1.900 – 2.100 Kcal/kg (kilo calory/kg);
Lysine 2,46%;
Methionine 0,75%;
Cystin 1,10%;
Threonine 1,41%
Trypthopan 0,41%;
Calcium 10 - 11%;
Phosphor 1,00 – 1,20%;
Choline chloride 1.600 mg/kg;
Serat kasar 10,0%;
Lemak kasar 3,00%.
Dan lain-lain.
Dan seterusnya.

2. Kandungan gizi bahan baku pakan tsb di atas, memang tidak ada yang akurat 100%. Tapi setidaknya yang paling mendekati riil.

3. Kalau ada batas minimum dan maksimum, seyogyanya dipakai data yang minimumnya supaya pakan komplit/jadinya tidak kurang dari standar yang diharapkan. Data kandungan bahan baku yang lain-lain, silakan “hunting” sendiri. Bisa tanya Mbah Google atau lain-lain referensi;

4. Spesifikasi pakan komplit/jadi, hendaknya memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), rekomendasi standar dari masing-masing strain atau jenis ternaknya dan standar berdasarkan pengalaman pribadi dan atau orang/pihak lain. Karena saat mem-formulasi pakan ternak dan atau unggas, tidak sepenuhnya berlaku hukum matematika saja. Ada faktor biologis dan iklim yang berpengaruh terhadap proses metabolisme ternak dan atau unggas. Belum lagi faktor persaingan bisnis. Sebagian lagi ada unsur “seni” dari sang koki;

5. Bila mau meningkatkan kandungan nilai gizi pakan, mesti serentak. Misal, bila menaikkan kadar asam amino Lysine 10%, maka kadar asam amino yang lain juga harus dinaikkan 10%. Demikian juga berlaku hukum yang sama untuk kadar nutrisi yang lain;

6. Patuhi standar ratio (perbandingan) antara satu kadar dengan kadar yang lain.
Misal, ratio pakan layer :
ME : CP = 142 – 155;
Ca : P = 4 : 1
Protein hewani : nabati = 1/3 : 2/3
Lysine : Methionine = 2 : 1

Dan lain-lain keseimbangan yang menjadi pertimbangan oleh masing-masing pelaku formulator dan atau nutritionist

Tiap-tiap jenis ternak dan atau unggas, berlaku ratio masing-masing yang sesuai dengan kebutuhannya. Tentu saja saya tidak bisa menjelaskan keseluruhan di cerita kali ini;

7. Sebaik apa pun kualitas bahan baku pakan, semua ada batas pemakaian maksimumnya. Tentu saja seyogyanya tidak melanggar batas maksimumnya. Sebab, bila dilanggar akan berakibat negatif bagi ternak dan atau unggas. Mungkin jangka pendek tidak atau belum ketahuan. Tapi untuk jangka panjang akan muncul efek negatifnya. Semua itu sudah berdasarkan penelitian dan pembuktian oleh para ahli.

Misal :
SBM, maksimum 20%;
Tepung ikan maks. 5%;
Jagung giling maks. 60%;
Katul maks. 15%;
Full fat soya maks. 5%;
Molase, maks. 4%;
Dan lain-lain dan seterusnya.

8. Formulasi pakan bisa disusun dengan excell dan atau software khusus formulasi pakan. Mulai software yang free, berbayar murah sampai berbayar yang mahal. Yang mahal bisa sampai 25 juta rupiah harganya. Pakai software memang menjadi lebih mudah. Tetapi agak sulit untuk menghasilkan spesifikasi yang diadaptasi sesuai kebutuhan (customized). Saya pribadi pilih menggunakan excell.

9. Tentukan spesifikasi pakan yang dibuat, apakah mau setara “Premium, RON-88” atau mau setara Pertalite RON-90 atau “Pertamax RON-92” atau mau setara “Pertamax Plus RON-95” atau Pertamax Turbo RON-98. Tentu saja masing-masing ada konsekuensinya atau ada untung ruginya.

CATATAN
1. Bagi para pelaku “self mixing”, tentu saja akan lebih mudah memahami cerita tsb di atas;
2. Bagi yang belum biasa self mixing, mungkin saja cerita tsb di atas dianggap “ruwet”, “njelimet” dan malah bisa jadi “mumet”.

KETERANGAN FOTO
Foto 1 : Analogi pakan adalah seperti wadah air yang disusun oleh beberapa unsur menjadi kesatuan utuh. Bila ada unsur yang ditingkatkan, maka unsur yang lain juga harus ditingkatkan agar tetap seimbang. Bila hanya 1 - 2 unsur saja yang ditingkatkan, maka akan menjadi tidak seimbang dan berakibat akan sia-sia karena akan terbuang. Boros;


GAMBAR 1 - 5 : SNI masing-masing jenis unggas.

GAMBAR 2

GAMBAR 3

GAMBAR 4

GAMBAR 5


0 komentar:

INFO

loading...