makalah Lebah
LAPORAN PRAKTIKUM LEBAH
DISUSUN OLEH:
ASWANDI
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRIBHUANA TUNGGADEWI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Lebah mempunyai kecenderungan untuk menempatkan anak-anaknya pada bagian bawah sarang sedekat mungkin dengan lubang masuk (rumah lebah) persediaan madunya di bagian atas di kelilingi anak-anaknya. Lebah mempunyai kecenderungan untuk menjaga jarak yang sama antara sarang-sarangnya, yang dikenal dengan jarak lebah. Dengan demikian, apabila kita akan membuat rumah lebah, maka jarak lebah tersebut harus dijadikan patokan dalam pembuatan bingkai- bingkainya. Pada Lebah Indonesia (Apis cerana javanica) jarak lebah tersebut adalah 28 mm. Di beberapa daerah lebah dipelihara dalam "glodok-glodok", yaitu batang pohon yang tengahnya dilubangi, dibelah memanjang menjadi dua bagian sama besar dan didalam belahan kayu tersebut lebah-lebah akan menempelkan sarangnya pada bagian atasnya. Metode tradisional ini biasa dilakukan oleh orang-orang terdahulu dengan membuat sarang lebah dari kayu kelapa atau kayu randu (glodok) dengan meniru rumah-rumah lebah. Batang yang digunakan berbentuk silinder berukuran panjang 80-100 cm yang dibelah dua dengan diameter 12 cm. Bagian tengah diambil sebagian isinya agar kayu dapat ditutup dan terdapat rongga pada bagian dalamnya. Glodok digantung disamping rumah atau pohon yang besar. Biaya yang diperlukan untuk melakukan teknik ini hampir tidak ada atau lebih rendah karena bahan-bahan yang digunakan berasal dari alam
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengenal lebah dan menpelajari bagai mana cara budidaya lebah dengan baik secara langsung
BAB II
TINJAWAN PUSTAKA
2.1 JENIS-JENIS LEBAH MADU
2.1.1 Lebah Trigona
Lebah Trigona (Trigona spp.) merupakan salah satu spesies lebah peng-hasil madu anggota Famili Meliponidae (tidak memiliki sengat), berukuran kecil dan merupakan salah satu serangga pollinator penting (Nagamitsu dan Inoue, 1998; Batista et al., 2003; Francoy et al., 2009). Apis Trigona spp lebih banyak mencari makanan pada pagi hari dibandingkan dengan sore hari. Ukuran tubuh sangat mempengaruhi jarak terbang lebah mencari makanan. Makin besar tubuh lebah maka makin jauh jarak terbangnya. Trigona spp. dengan ukuran 5 mm mempunyai jarak terbang sekitar 600 m (Eltz, 2001; Nunes et al., 2010).
2.1.2 Lebah madu Apis mellifera
Lebah madu Apis mellifera atau yang dikenal dengan lebah Eropa atau kalau di Indonesia dikenal dengan lebah unggul. Lebah ini tergolong jinak (maksudnya tidak mudah menyerang/menyengat) dan mudah pemeliharaannya, yang paling penting adalah menguasai manajemen koloni. Lebah madu melifera ini pertama kali hadir di Indonesia diketahui berasal dari Australia ke Apiari Pramuka pada awal dasawarsa tahun 1970an. Akan tetapi ada yang mengatakan juga sebelumnya ada beberapa orang mencoba beternak di Jawa Tengah dengan membawa dari daratan China. Terlepas dari itu semua yang perlu dicatat adalah peran para pendahulu yang sangat peduli dalam pengembangan jenis lebah ini di Indonesia adalah Apiari Pramuka, Departemen kehutanan, dan BPPT. (Eltz, 2001; Nunes et al., 2010).
2.1.3 Apis dorsata
Apis dorsata dikenal sebagai lebah madu raksasa atau lebah hutan. Apis dorsata dianggap sebagai lebah madu paling produktif, 2x produktifitas lebah madu ternak (Apis melifera). Ukuran Apis dorsata juga lebih besar dari lebah ternak (Apis melifera). Lebah jenis ini punya beberapa sebutan berbeda di berbagai daerah. Di Kalimantan Barat dikenal dengan manye/ muanyi, di Jawa dulu dikenal dengan tawon gong, di Sunda dikenal dengan tawon odeng, kemudian ada juga sebutan labah gadang, labah gantuang, labah kabau, labah jawi untuk sebutan di daerah Sumetara Barat. dikenal denan harinuan. Sedangkan dalam bahasa Inggris sendiri disebut giant honey bee.
Apis dorsata ini juga mempunyai banyak jenisnya, antara lain Apis dorsata dorsata (asli dari India), Apis dorsata binghami (ada di Indonesia, seperti di Sulawesi, juga ada di Malaysia), Apis dorsata breviligula (terdapat di Filipina), Apis dorsata laboriosa (jenis ini ada di Himalaya, juga ada di Myanmar, Laos dan di utara China). (Eltz, 2001; Nunes et al., 2010).
2.1.4 Apis cerana
Lebah madu timur tersebar di Asia Tenggara dan Selatan. Dapat ditemui di daerah China, Pakistan, India, Korea, Jepang, Malaysia, Nepal, Bangladesh, Papua Nugini, Kepulauan Solomo, dan Indonesia. Daerah indonesia dapat di temukan di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Lombok. Pun diintroduksi ke pulau Sulawesi dan Papua.
Lebah ini mempunya fostul tubuh yang kecil, dengan berbandingan sebagai berikut :
a. lebah pekerja berukuran sekitar 1,1,cm
b. lebah pejantan berukuran 1,3 cm
c. lebah ratu berukuran 1,5 cm
lebah cerena memiliki sifat mudah pindah bila terusik dari sarangnya nmaun lebih tahan terhadap hama dan predator serta lebah jenis ini mampu beradaptasi didaerah tropis dan lebih subspecies:
· Apis cerana cerana : tersebar di cina, afganistan, india utara dan Vietnam utara Apis cerana indica : tersebar di india selatan, Indonesia, Filipina, Malaysia, srilanka, banglades, Myanmar dan Thailand Apis cerana japonica : tersebar di Jepang Apis cerana Himalaya : tersebar di pegunungan Himalaya dan Nepal Yang termasuk lebah local Indinesia yaitu jenis apis cerena indica, Lebah jenis ini biasanya sering disebut tawon madu oleh masyarakat Indonesia yang mempunyai kemampuan beradaptasi dengan baik dengan perubahan cuaca
2.2 Manfaat yang dihasilkan dari produk lebah
2.2.1 Madu
Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi, meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan darah tinggi dan darah rendah, membuat enak tidur , mengobati rematik, memperlancar fungsi otak, menyembuhkan luka bakar.
2.2.2 Royal jelly
Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan. Royal jelly sebenarnya adalah pakan khusus/utama untuk larva lebah ratu. Produksi royal jelly adalah dengan menggunakan mangkokan ratu yang diisi dengan larva umur 1-2 hari (grafting) dan dipasangkan pada bingkai frame yang selanjutnya dimasukkan kedalam koloni. (Nagamitsu dan Inoue, 1998; Batista et al., 2003; Francoy et al., 2009)
2.2.3 Pollen
Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan farmasi.
Pollen adalah tepung sari bunga yang dikumpulkan dan dibawa lebah di kedua kaki belakangnya. Pollen bisa dikumpulkan dengan cara memasang pollen trap di pintu masuk stup(Gojnerac, 1983; Sforcin dan Bankova, 2007; Sforcin, 2011).
Pollen adalah tepung sari bunga yang dikumpulkan dan dibawa lebah di kedua kaki belakangnya. Pollen bisa dikumpulkan dengan cara memasang pollen trap di pintu masuk stup(Gojnerac, 1983; Sforcin dan Bankova, 2007; Sforcin, 2011).
2.2.4 Lilin lebah
Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran. Malam ( Lilin lebah, Wax): Penggunaan malam tidak terbatas pada bidang industri lilin saja, tetapi dapat digunakan untuk industri antara lain kosmetik dan teknik. (Michener, 2007; Sakagami et al., 1983; Sakagami dan In-oue, 1989; Klakasikorn et al., 2005)
2.2.5 Propolis
Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa. Propolis adalah bahan rekat atau dempul bersifat resin yang dikumpulkan oleh lebah pekerja dari kuncup, kulit, atau bagian lain dari tumbuhan. Dalam sarang digunakan untuk menutup celah, retakan, memperkecil lubang pintu masuk. Kandungan kimia dalam propoplis antara lain: zat aromatik, zat wangi, zat antibiotik, mineral. Dimanfaatkan sebagai obat, tapal gigi, luka usus.
2.2.6Apitoxin(beevenom)
Apitoxin adalah racun atau bisa lebah yang dihasilkan lebah madu (Apis mellifera, Apis cerana, Apis dorsata) dari jenis lebah pekerja. Apitoxin mengandung senyawa kimia antara lain: triptofan, kolin, gliserin, asam fosfat, asalm falmitat, asam lemak, apramin, peptida, enzim, hystamin dan mellitin. Kandungan tertinggi adalah protein 20% (Apis mellifera).
Manfaat sengatan lebah untuk penyembuhan beberapa penyakit antara lain: reumatik, sakit kepala, salah urat, tekanan darah tinggi/rendah,dll. Kontra indikasinya adalah penyakit jantung dan TBC (Nagamitsu dan Inoue, 1998; Batista et al., 2003; Francoy et al., 2009)
Apitoxin adalah racun atau bisa lebah yang dihasilkan lebah madu (Apis mellifera, Apis cerana, Apis dorsata) dari jenis lebah pekerja. Apitoxin mengandung senyawa kimia antara lain: triptofan, kolin, gliserin, asam fosfat, asalm falmitat, asam lemak, apramin, peptida, enzim, hystamin dan mellitin. Kandungan tertinggi adalah protein 20% (Apis mellifera).
Manfaat sengatan lebah untuk penyembuhan beberapa penyakit antara lain: reumatik, sakit kepala, salah urat, tekanan darah tinggi/rendah,dll. Kontra indikasinya adalah penyakit jantung dan TBC (Nagamitsu dan Inoue, 1998; Batista et al., 2003; Francoy et al., 2009)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Waktu dan Tempa
Pratikum dilakukakan pada tanggal 2 juni 2016 di kota batu
3.2 jenis berdasarkan penyebarannya lebah
- Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang.
- Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani & Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
- Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dgn daerah penyebaran sub tropis & tropis Asia seperti Indonesia, Philipina & sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
- Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon kelenceng
3.3 MANFAAT LEBAH
Produk yg dihasilkan lebah adalah madu:
- Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yg sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika & farmasi.
- Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina & penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
- Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan farmasi.
- Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi & kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran.
- Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit & membunuh virus influenza
3.4 Alatyang digunakan adalah
- Gergaji (gergaji belah atau gergaji potong),
- Garpu lebah,
- Pisau lebah,
- Palu/martil,
- Gunting seng,
- Smoke (pengasap), dan
- Masker (pengaman kepala).
3.5 Bahan yang akan digunakan adalah
- Papan, kaleng minyak bekas atau gelondongan kayu,
- Paku ukuran 2,5 cm,
- Tali rami atau plastik,
- Kawat kasa, dan
- Koloni lebah
3.6 Lebah Ratu
Lebah ratu adalah lebah yang berkelamin betina. Peranannya sangat penting dalam kelangsungan hidup koloni lebah. Dia dapat menghasilkan kurang lebih seribu butir telur sehari. Caranya sebelum bertelur, dia terbang meninggalkan sarangnya untuk kawin.
3.7 Lebah pekerja mempunyai tugas antara lain
- Membersihkan sarang,
- Memberi makan lebah ratu dan lebah jantan,
- Menjaga sarang dari musuh,
- Mengumpulkan nektar, tepung sari, serta air, dan
- Membagun sarang lebah.
3.8 Lebah Jantan
Seperti lebah lain, tugas lebah jantan hanya mengawini lebah ratu. Bentuknya besar, mirip lebah ratu, tetapi sedikit ramping. Matanya besar dan bersentuhan pada atas kepalanya.
3.9 Cara Pembuatan Sarang Sederhana
Gunakan papan yang sudah kering sehingga tidak melengkung atau tripleks yang tebal. Buatlah potong-potongan tripleks untuk tutup, dasar, dinding belakang, dinding depan, dan dinding samping seperti gambar berikut. Bagian dasar rumah lebah dibuat sedikit lebar untuk mendarat lebah sebelum masuk ke rumahnya. Lubang untuk keluar dan masuk lebah dibuat sebanyak 2 buah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimplan pada pratikum ini diantaranya
1. Memindahan di lakukan dengan cara hati – hati untuk mendapatkan produksi madu yang baik.
2. Dalam pemanenan lebah madu terdapat madu, propolis, lilin, royal jelly, naktar dan polen.
3. Dalam satu koloni lebah madu terdiri dari ratu lebah, lebah jantan dan lebah pekerja.
4. Pemanenan lebah madu Trigona sp biasa dilakukan kapanpun tanpa mengewatirkankualitas hasilnaya.
4.2 saran
Untuk pratikum selanjutnya diharapkan untuk menyediakan panduan atau format laporan praktikm
Daftar pustaka
0 komentar: