PENGGANTI AGP
Copas dari majalah Trobos
Peran probiotik, prebiotik, dan sinbiotik digadang sebagai alternatif pengganti AGP. Namun harus diikuti dengan penerapan manajemen pemeliharaan yang baik dan biosekuriti yang ketat.
Perkembangan berbagai produk probiotik, prebiotik, dan sinbiotik sangat pesat seiring dengan sudah mulai diterapkannya peraturan pemerintah yang melarang penggunaan Antibiotic Growth Promoter (AGP) pada pakan ternak. Banyak peternak ayam yang gencar mencari informasi tentang probiotik, prebiotik, dan sinbiotik yang dinilai mampu berperan sebagai pengganti AGP.
Pengalaman peternak layer (ayam petelur) di Desa Sukamakmur, Kabupaten Banyuasin, Palembang Sumatera Selatan, Andi Santoso menunjukkan, pemakaian feed additive (imbuhan pakan) berupa probiotik di farm miliknya sangat membantu menjaga kondisi baik pada pencernaan ayam. Pemilik candi farm ini meracik sendiri probiotiknya menggunakan jenis bakteri Lactobacillus yang ditambah molase. “Daripada membeli probiotik pabrikan/bermerek, saya merasa agak riskan dan tidak yakin apakah bakteri yang dijual masih hidup atau tidak, jadi lebih baik membuatnya sendiri,” ungkapnya kepada TROBOS Livestock.
Racikan yang sudah dibuat ditambahkan ke bahan baku pakan yang selanjutnya dijadikan sebagai pakan fermentasi. Mulanya, Andi membuat untuk 50 kg bahan baku pakan menggunakan 10 liter probiotik dan hasilnya cukup memuaskan. Namun begitu dicoba membuat dalam skala besar di kisaran 0,5 – 1 ton mulai terkendala sumber daya manusia (SDM) yang tidak siap sehingga belum berjalan optimal.
Dari upayanya ini, efek yang dirasakan Andi sejak memakai probiotik hasil racikannya antara lain kotoran yang dikeluarkan ayam tidak becek atau lebih kering dan tidak berbau yang artinya kadar amonia berkurang. “Dampak positif ini berkesinambungan pada lingkungan sekitar kandang yang menjadi lebih bersih sehingga ayam tidak mudah terkena penyakit terutama infeksi pernapasan dan pencernaan,” klaimnya.
Senior Sales Representative PT Better Pharma Indonesia, Dimas Nugraha Adipratama berkomentar, saat ini banyak perusahaan premiks yang mengeluarkan produk probiotik, prebiotik, dan sinbiotik sebagai alternatif pengganti AGP pada pakan ternak. Probiotik merupakan mikroba atau bakteri hidup yang digunakan sebagai bahan untuk membantu memperbaiki kesehatan terutama sistem pencernaan dengan tujuan meningkatkan keseimbangan mikroba dalam pencernaan dan mengurangi mikroba patogen seperti Eschericia coli, Salmonella, dan Clostridium. “Jenis-jenis mikroba yang biasa dipakai sebagai probiotik antara lain Lactobacillus, Streptococcus, dan Saccharomyces. Mikroba tersebut diisolasi dari alam dan diperbanyak dengan teknologi fermentasi,” terangnya.
Sedangkan prebiotik merupakan bahan makanan terhadap mikroba-mikroba yang menguntungkan dan menekan mikroba yang merugikan dalam pencernaan. Prebiotik tidak selalu merupakan mikroba hidup seperti halnya probiotik. Beberapa hasil fermentasi seperti yeast culture atau Aspergillus sp dilaporkan dapat dipakai sebagai prebiotik. “Namun mekanisme prebiotik dalam pencernaan sulit untuk dibuktikan dan dijelaskan,” ucap Dimas.
Prebiotik pada umumnya adalah karbohidrat yang tidak dicerna dan diserap, biasanya dalam bentuk oligosakarida dan serat pangan. “Suatu formula pangan dapat diklasifikasikan sebagai prebiotik bila memenuhi persyaratan antara lain tidak terhidrolisis atau terserap pada saluran pencernaan bagian atas, secara selektif dapat menstimulir pertumbuhan bakteri yang menguntungkan pada kolon, dan dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen sehingga secara sistemik dapat meningkatkan kesehatan,” paparnya.
Sementara sinbiotik merupakan kombinasi antara probiotik dan prebiotik. Penambahan mikroorganisme hidup (probiotik) dan substrat (prebiotik) untuk pertumbuhan bakteri misalnya Fructooligosaccharide (FOS) dengan Bifidobacterium atau Lactitol dengan Lactobacillus. “Keuntungan dari kombinasi ini adalah meningkatkan daya tahan hidup bakteri probiotik oleh karena substrat yang spesifik telah tersedia untuk fermentasi sehingga tubuh mendapat manfaat yang lebih sempurna dari kombinasi ini,” urainya. Dipastikan bakteri tetap hidup dan melekat dalam mukosa usus, karena terdapat substrat atau makanannya (prebiotik) sehingga bisa tetap hidup dan bekerja dalam saluran pencernaan.
Fungsi Mendasar
Probiotik sebagai suplemen makanan unggas dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
> bakteri asam laktat (Genus Lactobacillus, Entrococcus, Pediococcus, dan Bifidobacterium),
> bakteri berspora (Genus Bacillus),
> Yeast. “Awal mula probiotik mulai digunakan sebagai suplemen untuk konsumsi manusia pada 1960 dan baru sekitar 1970 probiotik mulai digunakan sebagai suplemen pakan hewan,” terang Sales Manager PT Biomin Indonesia, Setiawan Putra.
Ia menyatakan, teknologi saat ini memungkinkan pembuatan probiotik yang lebih baik lagi, karena dari ratusan strain tidak semua bakteri yang difermentasi dapat menjadi probiotik yang baik. “Setiap probiotik harus melalui serangkaian pengujian karakterisasi untuk mengetahui karakter bakteri yang akan dijadikan probiotik apakah aman digunakan sebagi probiotik atau tidak (morfologi, struktur biokimia, fisiologi, dan data molekuler bakteri),” jelasnya.
Lalu dievaluasi yang pada tahap pengujian ini setiap isolat bakteri yang akan dijadikan probiotik harus mampu menunjukkan kemampuan untuk menghambat bakteri patogen, dapat melekat pada sel-sel usus (biasanya menggunakan media cell culture adhesion assay), menghasilkan substance atau metabolit sekunder yang bermanfaat, stabil (tahan terhadap asam, garam empedu dan dapat disimpan) serta yang paling penting adalah keamanan (safety) dari probiotik tersebut saat digunakan pada hewan. “Setiap strain probiotik dalam proses pembuatannya harus mendapatkan perlakuan khusus sesuai kebutuhan masing-masing strain bakteri. Pasalnya, setiap bakteri akan berkembang optimum pada lingkungan dengan media kultur, pH, temperatur, komposisi senyawa udara yang spesifik untuk setiap strain dan tidak dapat disamakan,” urai Setiawan.
Dimas menimpali, fungsi probiotik lebih mengarah kepada preparat yang terdiri dari mikroba hidup yang dimasukkan ke dalam tubuh secara oral dan diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan hewan dengan cara memperbaiki sifat-sifat yang dimiliki mikroba alami yang tinggal di dalam tubuh hewan tersebut. Probiotik memiliki kelebihan sebagai bioregulator mikroflora dalam usus dan menguatkan kekebalan alami tubuh, membantu penyerapan nutrisi dan memacu keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan, sebagai kompetitor tempat kolonisasi pada membran mukosa usus sehingga mikroorganisme patogen dihalangi untuk mendiami saluran pencernaan (kompetisi nutrisi), memproduksi senyawa tertentu untuk menyerang bakteri patogen seperti bakteriosin, asam organik, dan hidrogen peroksida.
Selain itu, probiotik dapat merangsang sistem imun. Dengan cara ini probiotik menciptakan kondisi usus yang fungsional dan menghambat perkembangan bakteri yang merugikan. “Probiotik biasanya memiliki harga terjangkau karena biaya produksi murah dan sudah tersebar di mana-mana,” ujarnya.
Namun probiotik memiliki kekurangan karena tidak semua bakteri probiotik tahan terhadap keadaan lingkungan khususnya saat penyimpanan (karena probiotik merupakan mikroba hidup) sehingga dapat terjadi penurunan kualitas selama penyimpanan. “Kebanyakan produk probiotik yang beredar di pasaran sekarang ini berasal dari rumen (perut) sapi. Padahal mikroba yang berasal dari sapi tidak cocok untuk hewan lain misalnya ayam sehingga peternak tidak mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan,” kata Dimas.
Sedangkan prebiotik lebih sebagai ramuan yang tidak dapat dicerna yang menghasilkan pengaruh menguntungkan terhadap inang dengan cara merangsang secara selektif pertumbuhan satu atau lebih sejumlah mikroba terbatas pada saluran pencernaan sehingga dapat meningkatkan kesehatan inang. Prebiotik memiliki kelebihan dalam membantu meningkatkan kinerja dari probiotik, sumber energi probiotik, serta meningkatkan sistem imun tubuh. “Akan tetapi prebiotik memiliki kekurangan yaitu mekanisme kerja yang masih belum bisa dijelaskan, sangat sedikit penggunaannya sehingga banyak peternak yang kurang yakin atau kurang familiar penggunaannya, serta sulit membedakan efektivitas penggunaannya,” tuturnya.
Setiawan menambahkan, saat ini prebiotik yang baik juga harus memiliki sifat tidak dapat dimanfaatkan oleh bakteri patogen sebagai sumber nutrisi. Contoh prebiotik adalah Inulin, Laktulosa, Frukto Oligo Sakarida (FOS), dan Galakto Oligosakarida yang ditemukan pada beberapa jenis tumbuhan. “Suatu bahan diklasifikasikan sebagai prebiotik harus memiliki syarat antara lain tidak terhidrolisis asam lambung dan tidak diserap usus, menginduksi efek luminal inang, serta hanya mempengaruhi pertumbuhan bakteri baik di dalam usus,” katanya.
Usaha Menyamai Fungsi AGP
Sistem pencernaan memiliki latar belakang yang berfungsi untuk mencerna, menyerap, dan pertahanan tubuh. Nutrisi yang diserap dari sistem pencernaan akan menjadi energi. “Kalau pada sapi bisa jadi produk susu atau daging, broiler (ayam pedaging) menjadi daging, layer menjadi telur yang produksinya akan dihasilkan jika ada keseimbangan antara susunan mukus, epithel, dan lapisan lainnya. Juga harus ditunjang dengan sistem kekebalan dan sistem mikrobiota yang bekerja dengan baik,” jelas Associate Key Account Manager PT Kemin Indonesia, Lia Mundiany.
Semoga bermanfaat. Aamiin.
Burung Pipit Hinggap Digalah
Galah nya Patah Jatuh Ketanah
Billah Hitaufit Walhidayah
Assalamualaikum warohmatullah hi wabarokatuh.
0 komentar: